Book Creator

IDENTIFIKASI SEDERHANA UNSUR C DAN H PADA GULA, GARAM, DAN TEPUNG TERIGU

by Rahmah

Cover

Loading...
Comic Panel 1
Loading...
Loading...
Modul Eksperimen Kimia
Loading...
IDENTIFIKASI SEDERHANA UNSUR C DAN H PADA GULA, GARAM, DAN TEPUNG TERIGU
Loading...
Penulis : Rahmah
Loading...
Loading...
Oleh : Rahmah
I. Tujuan
Mengidentifikasi adanya unsur C dan H pada gula, garam, dan tepung terigu

II. Teori
1.1 Senyawa
Senyawa adalah zat yang terdiri atas dua atau lebih unsur yang bergabung secara kimia menjadi zat baru yang sifat-sifatnya berbeda dari unsur penyusunnya. Unsur-unsur akan kehilangan sifat-sifatnya dan muncul sifat baru sesuai dengan sifat senyawa yang terbentuk. Suatu senyawa dilambangkan dengan rumus kimia. Rumus kimia suatu senyawa menyatakan komposisi, jumlah, dan jenis atom yang dikandung oleh suatu senyawa. Contoh senyawa adalah garam dapur (NaCl), air (H2O), karbon dioksida (CO2 ), kalium hidroksida (KOH), dan barium hidroksida (Ba(OH)2). Berdasarkan asalnya, senyawa dibedakan menjadi senyawa organik dan senyawa anorganik. 

A. Senyawa Organik
Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Contoh senyawa organik antara lain gula (C12H22O11), alkohol (C2H5OH), dan urea (CO(NH2)2). Senyawa organik diklasifikasikan ke dalam senyawa hidrokarbon dan turunan hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang hanya terdiri dari atom karbon dan hidrogen. Hidrokarbon adalah sejenis senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai minyak bumi. Senyawa hidrokarbon dikelompokkan berdasarkan bentuk rantai dan ikatan yang terdapat pada senyawa tersebut. Berdasarkan bentuk rantainya, senyawa hidrokarbon dibagi menjadi :
a. Hidrokarbon alifatik (rantai tertutup) dan alisiklik (tertutup). Hidrokarbon alifatik yaitu yang memiliki rantai karbon terbuka ( lurus atau bercabang ).
b. Hidrokarbon alisisklik yaitu yang memiliki rantai karbon tertutup atau melingkar.
c. Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap bersilih ganti.
Berdasarkan ikatannya, hidrokarbon terbagi menjadi hidrokarbon jenuh ( tidak memiliki ikatan rangkap) dan tak jenuh (memiliki ikatan rangkap) Senyawa hidrokarbon terdiri dari alkana (CnH2n+2), Alkena (CnH2n), dan alkuna (CnH2n-2).

Atom karbon mempunyai kekhasan, antara lain :
a. Atom karbon dapat membentuk 4 ikatan kovalen
b. Atom karbon dapat membentuk senyawa yan g stabil
c. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal dan rangkap
d. Atom karbon dapat membentuk ikatan lurus dan bercabang

B. Senyawa anorganik
Merupakan golongan senyawa yang tersusun dari unsur - unsur yang tidak mengandung atom karbon organik. Contoh senyawa anorganik adalah: Kalsium karbonat (CaCO3), Natrium Hidroksida (NaOH), Silika (SiO4), Tawas (Al2(SO4)3) dan Garam dapur (NaCl). Umumnya senyawa anorganik relatif sederhana dan dikelompokkan ke dalam senyawa biner dan poliatom. Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun dari dua macam unsur. Senyawa poliatom adalah senyawa yang disusun oleh lebih dari dua jenis unsur. Senyawa poliatom terdiri dari senyawa ionik dan senyawa kovalen. 
a. Hidrokarbon alifatik (rantai tertutup) dan alisiklik (tertutup). Hidrokarbon alifatik yaitu yang memiliki rantai karbon terbuka ( lurus atau bercabang ).
b. Hidrokarbon alisisklik yaitu yang memiliki rantai karbon tertutup atau melingkar.
c. Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap bersilih ganti.
Berdasarkan ikatannya, hidrokarbon terbagi menjadi hidrokarbon jenuh ( tidak memiliki ikatan rangkap) dan tak jenuh (memiliki ikatan rangkap) Senyawa hidrokarbon terdiri dari alkana (CnH2n+2), Alkena (CnH2n), dan alkuna (CnH2n-2).

Atom karbon mempunyai kekhasan, antara lain :
a. Atom karbon dapat membentuk 4 ikatan kovalen
b. Atom karbon dapat membentuk senyawa yan g stabil
c. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal dan rangkap
d. Atom karbon dapat membentuk ikatan lurus dan bercabang

B. Senyawa anorganik
Merupakan golongan senyawa yang tersusun dari unsur - unsur yang tidak mengandung atom karbon organik. Contoh senyawa anorganik adalah: Kalsium karbonat (CaCO3), Natrium Hidroksida (NaOH), Silika (SiO4), Tawas (Al2(SO4)3) dan Garam dapur (NaCl). Umumnya senyawa anorganik relatif sederhana dan dikelompokkan ke dalam senyawa biner dan poliatom. Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun dari dua macam unsur. Senyawa poliatom adalah senyawa yang disusun oleh lebih dari dua jenis unsur. Senyawa poliatom terdiri dari senyawa ionik dan senyawa kovalen. 
2.2 Gula, garam, dan tepung terigu
a. Garam
Garam merupakan senyawa yang memiliki nama IUPAC Natrium klorida, secara fisik tidak memiliki warna atau putih kristal. Garam memiliki sifat higroskopis yang berarti mudah menyerap air dan titik leburnya tinggi yaitu suhu 801 derajat celcius.
b. Gula
Gula merupakan sukrosa ( disakarida ) yang memiliki sifat fisik tak berwarna, larut dalam air dan etanol, titik lebur 180 derajat celcius, berbentuk kristal, dsan bersifat optis aktif. 
c. Tepung terigu
Tepung terigu merupakan campuran heterogen yang tersusun oleh amilum. Amilum adalah karbohidrat kompleks yang sifatnya tidak larut dalam air. Tepung terigu berasal dari gandum yang merupakan golongan nabati. 

2.3 Identifikasi senyawa
Keberadaan unsur C dan H dalam suatu senyawa dapat diketahui dengan cara sederhana yaitu membakar senyawa yang akan diuji sehingga terjadi reaksi sebagai berikut:
CxHy(g)+ O2(g) → CO2(g)+ H2O(g)
CxHyOz+ O2(g) → CO2(g)+ H2O(g)
Setiap zat yang mengandung unsur karbon akan menghasilkan arang atau menghasilkan karbon dioksida (CO2) ketika direaksikan dengan oksigen (dibakar) dan zat yang mengandung unsur H akan menghasilkan uap air (H2O) saat pembakaran.

Ciri-ciri senyawa yang mengandung senyawa organik hidrokarbon pada saat dibakar, yaitu :

1. Setiap zat yang mengandung unsur karbon akan berubah warna menjadi kecoklatan sampai hitam
2. Saat proses pembakaran, sampel mengeluarkan karbon dioksida (CO2) dan menimbulkan asap
3. Perubahan wujud dari bubuk cenderung menjadi kering, padat, rapuh, gosong, dan lengket.
4. Zat yang mengandung unsur H akan menghasilkan uap air saat pembakaran
5. Rasa pahit dari reaksi pembakaran cenderung berbeda dengan zat asalnya.
6. Semakin banyak unsur karbon dalam suatu senyawa maka reaksinya akan semakin cepat.

Ciri-ciri senyawa yang tidak mengandung senyawa organik hidrokarbon saat dibakar, yaitu :
1. Teksturnya menjadi kering
2. Perubahan warna dan rasa tidak jauh berbeda
3. Tetap menimbulkan asap saat pembakaran
4. Membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengalami perubahan wujud. 

1. Setiap zat yang mengandung unsur karbon akan berubah warna menjadi kecoklatan sampai hitam
2. Saat proses pembakaran, sampel mengeluarkan karbon dioksida (CO2) dan menimbulkan asap
3. Perubahan wujud dari bubuk cenderung menjadi kering, padat, rapuh, gosong, dan lengket.
4. Zat yang mengandung unsur H akan menghasilkan uap air saat pembakaran
5. Rasa pahit dari reaksi pembakaran cenderung berbeda dengan zat asalnya.
6. Semakin banyak unsur karbon dalam suatu senyawa maka reaksinya akan semakin cepat.

Ciri-ciri senyawa yang tidak mengandung senyawa organik hidrokarbon saat dibakar, yaitu :
1. Teksturnya menjadi kering
2. Perubahan warna dan rasa tidak jauh berbeda
3. Tetap menimbulkan asap saat pembakaran
4. Membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengalami perubahan wujud. 
III.     PROSEDUR KERJA
3.1 Alat 















3.2 Bahan
Sendok
Piring
Gelas
Korek api/
sejenisnya
Lilin
3.3 Cara kerja

a. Lilin diletakkan di atas piring dan dinyalakan menggunakan korek api/mancis
b. Gula, garam, dan tepung terigu diletakkan pada masing-masing sendok dengan takaran 1 sendok makan.
c.  Gula yang sudah diletakkan pada sendok kemudian dibakar di atas lilin yang sudah dinyalakan. Amati proses tersebut.
d. Garam yang sudah diletakkan pada sendok kemudian dibakar di atas lilin yang sudah dinyalakan dan diberi perlakukan tambahan berupa gelas yang diposisikan di atas garam yang dibakar untuk menimbulkan efek uap/asap. Amati proses tersebut
e. Tepung terigu yang sudah diletakkan pada sendok diberi perlakuan yang sama seperti garam. Amati proses yang terjadi
f.   Hasil pengamatan dicatat pada tabel yang tersedia.
Garam 1 sdm
Tepung terigu 1 Sdm
Gula
1 Sdm
PrevNext