Book Creator

PEMBAGIAN ZAMAN BATU

by SAPI GARUT

Pages 4 and 5 of 49

Kata Pengantar
Daftar Isi:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Atas Rahmat dan Hidayah-Nya, Sehingga kami bisa menyelesaikan buku yang berjudul “PEMBAGIAN ZAMAN” tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bu Nina selaku guru Mata Pelajaran Sejarah yang telah membantu kami baik secara moral ataupun materi. Kami menyadari bahwa penulisan buku ini jauh dari kata sempurna. Kami berharap buku ini mampu membuat orang orang semakin tertarik dan suka dengan Sejarah Indonesia.
ii
Ellipse;
Loading...
Zaman Batu

Zaman batu adalah masa zaman prasejarah yang luas ketika manusia menciptakan alat dari batu,zaman batu terbagi menjadi 4 yaitu:
-Paleolitikum
-Mesolitikum
-Neolitikum
-Megalitikum
Loading...
Loading...
Loading...
Zaman Logam

Zaman logam adalah dalah zaman berkembangnya peralatan berbahan dasar logam. Masyarakat pada zaman ini sudah banyak yang menggunakan bahan logam untuk keperluan sehari-hari.
-Zaman logam di bagi menjadi 3 yaitu:
-Zaman Tembaga
-Zaman Perunggu
-Zaman besi
Loading...
2. Zaman Perunggu
Pada zaman ini, manusia membuat alat dengan bahan dasar perunggu. Peninggalan zaman praaksara dari zaman perunggu di Indonesia, antara lain:
– Candrasa: sejenis senjata, ditemukan di Bandung dan diperkirakan digunakan untuk keperluan upacara.
– Kapak Corong (Kapak Sepatu): alat kebesaran dan upacara adat yang berbentuk seperti corong, ditemukan di Bali, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.
Loading...
Loading...
Loading...
4
Ellipse;
Loading...
Loading...
Zaman Logam

Zaman logam adalah dalah zaman berkembangnya peralatan berbahan dasar logam. Masyarakat pada zaman ini sudah banyak yang menggunakan bahan logam untuk keperluan sehari-hari.
-Zaman logam di bagi menjadi 3 yaitu:
-Zaman Tembaga
-Zaman Perunggu
-Zaman besi
Loading...
Loading...
Loading...
5
Ellipse;
Zaman Paleolitikum adalah Batu Tua

kebudayaan ini terbagi menjadi 2 yaitu:
-Kebudayaan Pacitan
-Kebudayaan Ngandong

Kebudayaan Pacitan adalah kebudayaan manusia prasejarah dari zaman paleolitikum yang berkembang di daerah Pacitan Jawa Timur beberapa alat dari batu di temukan di daerah ini seorang ahli Von Koenigswald dalam penelitian pada tahun 1935 telah menemukan beberapa hasil teknologi,bebatuan atau alat alat dari batu di daerah Punung alat batu itu masih kasar dan bentuknya agak runcing tergantung kegunaanya
1.kapak genggam/kapak peringgas,kapak ini di gunakan untuk menusuk binatang atau menggali tanah saat mencari umbi umbian
2.kapak perimbas
3.Choppr sebagai alat penetak
4.alat serpih
6
Ellipse;
1.kapak genggam/kapak peringgas,kapak ini di gunakan untuk menusuk binatang atau menggali tanah saat mencari umbi umbian
2.kapak perimbas
3.Choppr sebagai alat penetak
4.alat serpih
7
Ellipse;
Kebudayaan Ngandong adalah Kebudayaan yang berkembang di daerah Ngandong dan juga di Sidorejo, dekat Ngawi. Di daerah ini banyak ditemukan alat-alat dari batu dan juga alat-alat dari tulang.
1. Alat-alat dari tulang ini berasal dari tulang binatang dan
tanduk rusa yang digunakan sebagai penusuk atau belati.
2. Tombak yang bergerigi.
3. Alat-alat dari batu, bentuknya indah seperti kalsedon.Alat-
– Flakes: alat kecil dari batu Chalcedon, untuk mengupas makanan, berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.
8
Ellipse;
2.Zaman mesolitikum
Merupakan peralihan zaman paleolitikum dan neolitikum. Manusia pendukungnya yaitu bangsa Papua-Melanosoid. Manusia mulai hidup semi menetap di gua-gua yang disebut Abris Sous Roche. Pada saman praaksara mesolitikum, laki-laki berburu dan perempuan tinggal di gua untuk menjaga anak dan memasak. Hasil budaya yang ditemukan pada zaman mesolitikum, yaitu:
a. Kjokkenmoddinger
Kjokkenmoddinger ini berasal dari bahasa Denmark, kjokken yang berarti “dapur” dan modding berarti “sampah”. Kjokkenmoddinger adalah sampah-sampah dapur berupa tumpukan kulit kerang. Kjokkenmoddinger ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatera. Penemuan hasil budaya dari kjokkenmoddinger adalah peeble, kapak genggam, kapak pendek, dan pipisan. Pipisan merupakan batu penggiling yang digunakan untuk menggiling makanan dan menghaluskan cat merah yang berasal dari tanah merah. Cat merah ini diperkirakan digunakan untuk kepentingan religius dan ilmu sihir.
9
Ellipse;
b. Abris Sous Roche
Manusia pada zaman praaksara ini manusia purba tinggal di gua-gua pada tebing pantai yang dinamakan Abris Sous Roche. Hasil budaya yang ditemukan dari gua-gua tersebut yaitu peralatan dari batu yang telah diasah serta peralatan dari tulang dan tanduk (banyak ditemukan di gua Lawa, Sampung, Ponorogo, Jawa Timur, karena itu disebut sebagai Sampung Bone Culture). Abris Sous Roche juga banyak ditemukan di Besuki, Bojonegoro, dan Sulawesi Selatan.Hasil budaya lain yang menonjol yaitu lukisan gua berupa cap tangan yang diyakini sebagai bagian dari ritual agama, dianggap memiliki kekuatan magis. Lukisan tersebut banyak ditemukan di gua Leang-Leang, Sulawesi Selatan. Cap jari tangan warna merah diperkirakan sebagai simbol kekuatan dan perlindungan dati roh-roh jahat, sementara cap tangan jadi jarinya tidak lengkap diperkirakan merupakan ungkapan duka atau berkabung. 
Pada buku Qatar di Mata Penjelajah dan Arkeolog oleh Ali Ghanim al-Hajri dijelaskan mengenai Qatar yang memiliki warisan peradaban luar biasa yang mengekspresikan kekhususan warisan material serta intelektual sejak Zaman Batu. Jika Grameds ingin mengetahui lebih dalam, klik “beli buku” yang ada di bawah ini.
10
Ellipse;
PrevNext