Book Creator

KELAS 6 TEMA 6 SUBTEMA 4 PB 2

by Masrurin Nurjanah

Cover

Loading...
Loading...
Loading...
Disusun oleh: Tim KKG Guru Kelas
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR
Loading...
Hari ke-2
Rounded Rectangle
Sapaan
Pagi
Sapaan
pagi
Sebelum kamu mulai membaca, amatilah gambar di bawah ini. Kemudian jawablah pertanyaannya.
Thought Bubble
Tulislah jawabanu di buku/lembar kerjamu dengan jelas dan rapi, ya.
Tulis jawabannya pada buku/lembar kerjamu dengan jelas dan rapi, ya. 
1. Adakah bencana alam yang pernah kamu dan keluargamu alami?
2. Apa yang telah keluargamu persiapkan seandainya bencana itu terjadi lagi? 
1. Berdasarkan gambar di atas, gempa di kota mana yang paling besar kekuatannya?
Simak video berikut!
Rounded Rectangle
Created by: Keluarga Pucuk Merah
2. Kamu tentu pernah membaca atau mendengar berita tentang terjadinya gempa di Indonesia. Bagaimana perasaanmu saat membaca atau mendengar berita tersebut?
Rounded Rectangle
Rounded Rectangle
Sebelum kamu mulai membaca, amatilah gambar di bawah ini. Kemudian jawablah pertanyaannya.
Tulislah jawabanu di buku/lembar kerjamu dengan jelas dan rapi, ya.
1. Berdasarkan gambar di atas, gempa di kota mana yang paling besar kekuatannya?
2. Kamu tentu pernah membaca atau mendengar berita tentang terjadinya gempa di Indonesia. Bagaimana perasaanmu saat membaca atau mendengar berita tersebut?
Rounded Rectangle
DANIA DI DONGGALA
Rounded Rectangle
Aku sedang membantu Ibu menyiapkan makan malam ketika rumah mendadak bergetar. Lampu gantung berayun ke kiri dan ke kanan. Dinding rumah retak-retak. Hiasan di atas meja dan lemari mulai berjatuhan. Aku kesulitan melangkah karena lantai rumah bergoyang.
“Gempaaaa … Gempaaaa …!” Terdengar orang-orang di luar berteriak.
“Dania!” Ibu berteriak sambil meraih tanganku. Adikku Adrian, yang sedang Ibu gendong, menangis sangat keras. Ibu mengajak kami berlindung di bawah meja makan yang kokoh. Kepala kami lindungi dengan kedua tangan. Berlutut, berlindung, dan berpegangan. Tiga langkah yang harus selalu kuingat ketika mengalami gempa. 
Gempa kali ini getarannya cukup keras. Ibu memeluk tubuhku yang gemetar. Jantungku yang berdegup kencang berangsur tenang meski perasaanku tetap tegang.
Ternyata gempa itu hanya berlangsung selama beberapa detik. Keadaan kembali tenang. Aku hendak meneruskan tugas menyiapkan makanan. Namun, Ibu malah mengajakku keluar rumah sambil membawa tas ransel.
“Kita mau pergi ke mana, Bu? Gempanya kan sudah berhenti?” tanyaku.
“Kita pergi ke balai desa. Di sana adalah titik kumpul kalau terjadi bencana. Kita tunggu sampai situasi benar-benar aman. Bisa saja terjadi gempa susulan dan tsunami. Rumah kita kan dekat dengan pantai. Ibu juga akan mengabari Ayah,” kata Ibu menjelaskan sambil berusaha menenangkan Adrian yang masih menangis ketakutan. 
Aku tahu apa isi tas ransel itu. Ibu dan Ayah telah menyiapkannya sejak lama. Isinya adalah barang-barang yang diperlukan jika keluarga kami terpaksa harus mengungsi seperti sekarang.  
Rounded Rectangle
Rounded Rectangle
Gempa kali ini getarannya cukup keras. Ibu memeluk tubuhku yang gemetar. Jantungku yang berdegup kencang berangsur tenang meski perasaanku tetap tegang.
Ternyata gempa itu hanya berlangsung selama beberapa detik. Keadaan kembali tenang. Aku hendak meneruskan tugas menyiapkan makanan. Namun, Ibu malah mengajakku keluar rumah sambil membawa tas ransel.
“Kita mau pergi ke mana, Bu? Gempanya kan sudah berhenti?” tanyaku.
“Kita pergi ke balai desa. Di sana adalah titik kumpul kalau terjadi bencana. Kita tunggu sampai situasi benar-benar aman. Bisa saja terjadi gempa susulan dan tsunami. Rumah kita kan dekat dengan pantai. Ibu juga akan mengabari Ayah,” kata Ibu menjelaskan sambil berusaha menenangkan Adrian yang masih menangis ketakutan. 
Aku tahu apa isi tas ransel itu. Ibu dan Ayah telah menyiapkannya sejak lama. Isinya adalah barang-barang yang diperlukan jika keluarga kami terpaksa harus mengungsi seperti sekarang.  
Rounded Rectangle
Rounded Rectangle
Wah, di balai desa sudah ada banyak orang. Ibu bilang, balai desa ini dipilih sebagai titik kumpul karena memiliki ruang terbuka yang cukup luas. Jadi, warga desaku bisa mengungsi di sini.
Oh. Itu Ayah! Aku langsung berlari memeluknya. Syukurlah Ayah juga selamat. Dari masjid, agaknya Ayah langsung menuju balai desa ini.
Gruduk … gruduk ….
Tanah kembali berguncang.
Benar kata Ibu. Gempa susulan kembali datang berulang-ulang. Bahkan kekuatannya ada yang lebih hebat. Jalanan retak-retak dan sebagian rumah warga roboh tak kuat menahan getaran yang begitu besar. Tampaknya, bangunan balai desa ini terlihat lebih kokoh dari rumahku. Aku bisa lebih tenang ada di sini. Bangunan ini juga berada di tempat yang cukup tinggi sehingga ombak tsunami tak akan mencapai tempat kami.
Situasi tenang kembali. Aku berharap gempa ini tak lagi mengguncang bumi.
Kulihat seorang ibu menangis kehilangan anaknya. Ada seorang anak bersedih tak tahu di mana ayahnya berada. Kutatap Ayah, Ibu, dan Adrian. Aku hanya bisa mempererat pelukanku. Aku ingin orang-orang itu baik-baik saja. 
Seandainya Ibu tak segera membawaku ke balai desa, entah apa yang akan kami alami. Aku tahu sekarang pentingnya menyiapkan diri menghadapi bencana gempa yang sering datang tanpa diundang.
Rounded Rectangle
PrevNext