Book Creator

perjuangan melawan belanda dan jepang

by Rani Awaliyah

Cover

Loading...
PERJUANGAN MELAWAN BELANDA DAN JEPANG
A.     Penjajahan Belanda di Indonesia  
1.      Kedatangan Belanda di Indonesia
Pada tanggal 22 Juni 1596, bangsa Belanda berhasil datang ke Indonesia. Mereka mendarat di Banten setelah berlayar di lautan selama 14 bulan.
Sejak saat itulah kapal Belanda datang berbodong-bondong ke Indonesia. Kemudian timbul persaingan di antara para pedagang Belanda sendiri. Pada tahun 1602 dibentuklah Perkumpulan Dagang Hindia Timur (Verenigde Oost– Indische Compagnie) yang disingkat VOC.
Rombongan Belanda yang pertama ini dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Semula kedatangan mereka di Banten disambut baik. Tetapi, lama-kelamaan Belanda menunjukkan sikap yang serakah, kasar, dan ingin mengejar keuntungan sendiri. Hal tersebut menyebabkan mereka dimusuhi oleh masyarakat Banten. Belanda terpaksa menyingkir dari Banten.
Pada tahun 1598, Belanda datang lagi untuk yang kedua di Banten. Rombongan kedua dipimpin oleh Jacob Van Neck. Kedatangan yang kedua ini pun disambut baik. Pelayaran bangsa Belanda yang kedua ini mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Mereka kembali ke negeri Belanda dengan kapal- kapal yang penuh dengan rempah-rempah.
2. Kerja Paksa dan Tanam Paksa
a. Kerja Paksa
Pada masa penjajahan Belanda, rakyat Indonesia dipaksa bekerja untuk membuat jalan dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur) tanpa mendapat upah. Kerja paksa ini dinamakan kerja rodi. Kerja rodi ini di bawah pimpinan seorang Jenderal Belanda yang bernama Herman Willem Daendels.
Pembangunan jalan raya Anyer–Panarukan sepanjang 1.000 km. Kerja tersebut memakan korban jiwa beribu-ribu orang. Rakyat bekerja tanpa upah. Sedangkan, makanan dan kesehatannya tidak diperhatikan. Selain membuat jalan, rakyat juga dipaksa untuk membangun jembatan. Mereka juga membuat tempat-tempat pertahanan untuk kepentingan Belanda semata.
Sejak saat itulah kapal Belanda datang berbodong-bondong ke Indonesia. Kemudian timbul persaingan di antara para pedagang Belanda sendiri. Pada tahun 1602 dibentuklah Perkumpulan Dagang Hindia Timur (Verenigde Oost– Indische Compagnie) yang disingkat VOC.
2. Kerja Paksa dan Tanam Paksa
a. Kerja Paksa
Pada masa penjajahan Belanda, rakyat Indonesia dipaksa bekerja untuk membuat jalan dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur) tanpa mendapat upah. Kerja paksa ini dinamakan kerja rodi. Kerja rodi ini di bawah pimpinan seorang Jenderal Belanda yang bernama Herman Willem Daendels.
Pembangunan jalan raya Anyer–Panarukan sepanjang 1.000 km. Kerja tersebut memakan korban jiwa beribu-ribu orang. Rakyat bekerja tanpa upah. Sedangkan, makanan dan kesehatannya tidak diperhatikan. Selain membuat jalan, rakyat juga dipaksa untuk membangun jembatan. Mereka juga membuat tempat-tempat pertahanan untuk kepentingan Belanda semata.
b. Tanam Paksa dan Pajak Tanah
B. Penjajahan Jepang di Indonesia 
Tanam paksa merupakan kebijakan pemerintah Hindia Belanda. Mereka memaksa para petani untuk menanam tanaman tertentu di tanah pertaniannya.
Dalam Perang Dunia II, Jepang melakukan pendudukan di sebagian Benua Asia, antara lain Cina, Filipina, dan Indonesia. Belanda yang menguasai Indonesia berhasil ditundukkan oleh pasukan Jepang.
Tanam paksa disebut cultuurstelsel dalam bahasa Belanda. Tanaman yang dipaksakan untuk petani adalah tebu, kopi, teh, lada, dan tembakau.
Sistem tanam paksa diperkenalkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Johannes van den Bosch pada tahun 1830. Hasil penjualan tanaman ini bukan untuk para petani, melainkan untuk pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Setelah berakhirnya penjajahan Belanda bukan berarti rakyat Indonesia bebas dari penderitaan. Setelah dijajah Belanda selama 350 tahun, bangsa kita jatuh dijajah Jepang. Sama dengan Belanda, bangsa Jepang juga ingin mengeruk kekayaan alam Indonesia. Untuk membantu pemerintahannya di Indonesia, Jepang membentuk berbagai organisasi.
Cara lain penerapan sistem tanam paksa ialah membuka perkebunan. Pemerintah kolonial Hindia Belanda memaksa para petani bekerja tanpa dibayar. Di perkebunan milik pemerintah Belanda, para petani mulai dari penanaman bibit, perawatan, hingga panen.
1. Romusha
Untuk kepentingan Jepang, rakyat harus menjadi romusha yaitu kerja paksa yang dibuat oleh Jepang. Dalam romusha itu rakyat harus melakukan pekerjaan berat, antara lain, membabat hutan, membangun jalan, jembatan, dan membuat gua persembunyian.
B. Penjajahan Jepang di Indonesia 
Dalam Perang Dunia II, Jepang melakukan pendudukan di sebagian Benua Asia, antara lain Cina, Filipina, dan Indonesia. Belanda yang menguasai Indonesia berhasil ditundukkan oleh pasukan Jepang.
Setelah berakhirnya penjajahan Belanda bukan berarti rakyat Indonesia bebas dari penderitaan. Setelah dijajah Belanda selama 350 tahun, bangsa kita jatuh dijajah Jepang. Sama dengan Belanda, bangsa Jepang juga ingin mengeruk kekayaan alam Indonesia. Untuk membantu pemerintahannya di Indonesia, Jepang membentuk berbagai organisasi.
1. Romusha
Untuk kepentingan Jepang, rakyat harus menjadi romusha yaitu kerja paksa yang dibuat oleh Jepang. Dalam romusha itu rakyat harus melakukan pekerjaan berat, antara lain, membabat hutan, membangun jalan, jembatan, dan membuat gua persembunyian.
Para romusha berasal dari daerah-daerah pedesaan di Pulau Jawa. Mereka dipekerjakan di hutan-hutan luar Jawa. Bahkan ada yang dikirimkan ke luar negeri sebagai tenaga kerja. Dalam propaganda Jepang dikatakan, romusha dibentuk untuk menciptakan kemakmuran bersama Asia Timur Raya.
Para romusha harus bekerja berat, tetapi tidak mendapat upah. Jangankan upah, makanan saja hanya sekali tiap hari. Itu pun bukan nasi, melainkan tapioka.

Akibatnya, banyak di antara mereka meninggal karena kelaparan dan terkena penyakit di hutan tempat mereka bekerja.
Kekayaan alam Indonesia diperas. Sebagian besar padi hasil panen rakyat dirampas oleh Jepang. Mereka beralasan untuk Perang Asia Timur Raya. Padi rakyat diangkut ke gudang penyimpanan bahan makanan Jepang. Rakyat juga dipaksa menanam pohon jarak untuk Jepang. Buah pohon jarak dapat digunakan sebagai bahan minyak pelumas mesin pesawat terbang.
Kekayaan alam lainnya dirampas. Hutan-hutan ditebangi oleh Jepang tanpa perhitungan. Akibatnya tanah-tanah menjadi gundul dan tandus.
Pada masa penjajahan Jepang, rakyat Indonesia sungguh-sungguh menderita. Bahaya kelaparan terjadi di mana-mana. Banyak rakyat Indonesia meninggal akibat busung lapar. Mayat-mayat sering tampak bergelimpangan di tepi-tepi jalan atau di tempat-tempat lain. Bahan pakaian juga sulit didapat. Sebagian besar rakyat berpakaian dari bahan karung. Sangat hebat penderitaan rakyat pada waktu itu.
PrevNext