Protista adalah makhluk hidup eukariotik sederhana yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai hewan, tumbuhan, atau jamur.

PROTISTA

Paper stack border

3. FLAGELLATA Jika kelompok ciliata bergerak dengan menggunakan silia, maka kelompok flagellata&nbsp;bergerak dengan menggunakan flagel atau bulu cambuk. Flagela itu merupakan tonjolan pada sel yang berbentuk panjang sehingga mirip dengan cambuk. Anggota flagelata ini dapat memiliki hanya satu atau beberapa flagela sekaligus.&nbsp; Flagellata memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Alat gerak berupa Flagellum (Bulu Cambuk) 2. Reproduksi aseksual dengan cara pembelahan biner 3. Hidup di air/perairan. 4. Bersimbiosis, atau menjadi parasit di dalam tubuh hewan atau manusia

4. Sporozoa Sporozoa adalah protozoa yang&nbsp;tidak memiliki alat gerak. Semua jenis sporozoa hidup sebagai parasit di tubuh hewan dan manusia. Sporozoa&nbsp;mengandung organel kompleks yang membantunya dapat menempel pada inangnya. Di bawah ini merupakan ciri-ciri dari sporozoa, antara lain : 1. Tidak memiliki alat gerak 2. Tidak memiliki vakuola kontraktil 3. Memiliki daur hidup yang kompleks 4. Reproduksi secara seksual dan aseksual 5. Membentuk spora.

Menunjuk pada ciri nomor 3, sporozoa&nbsp;memiliki daur hidup yang kompleks&nbsp;karena pada&nbsp;fase tertentu&nbsp;organisme ini&nbsp;hidup pada suatu inang, namun pada&nbsp;fase berikutnya, organisme ini&nbsp;hidup pada inang yang berbeda. Salah satu contoh sporozoa adalah&nbsp;Plasmodium sp. yang merupakan penyebab penyakit malaria pada manusia.

Protista mirip jamur&nbsp;merupakan protista heterotrof yang memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara menguraikan atau menelan makanannya. Protista mirip jamur&nbsp;bukan merupakan jamur sejati&nbsp;karena memiliki susunan sel, cara reproduksi, dan siklus hidup yang berbeda dari jamur. Akan&nbsp;tetapi, kelompok protista jenis ini&nbsp;memiliki bentuk seperti jamur sejati&nbsp;yang membentuk sporangia atau membentuk filamen yang menyerupai hifa. Hifa&nbsp;ini merupakan sel-sel yang memanjang membentuk benang sebagai penyusun tubuh jamur makroskopis. Beberapa dari protista mirip jamur&nbsp;berukuran kecil dan hidup di lingkungan yang lembab atau basah,

Protista mirip jamur dibedakan menjadi 2 kelompok yakni : A. Mycomycota (Jamur Lendir) B. Oomycota (Jamur Air).

Myxomycota Dan Oomycota | Protista Mirip Jamur Kelas 10

Contoh&nbsp;oomycota antara lain&nbsp;Saprolegnia&nbsp;yang bersifat saprofit atau menyerap makanan pada hewan yang sudah mati,&nbsp;Phytophthora infestans&nbsp;yang merupakan parasit pada tanaman kentang, dan&nbsp;Phytophthora nicotinae&nbsp;yaitu parasit pada tanaman tembakau.

1.&nbsp;Reproduksi Aseksual Bermula dengan adanya zoosporangium (2n) yang berada pada ujung hifa yang terbentuk dari benang atau hifa yang membengkak. Di dalam&nbsp;sporangium tersebut, dihasilkan spora yang berflagella yang disebut&nbsp;zoospora (2n). Ketika zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai,&nbsp;maka akan berkecambah dan tumbuh menjadi mycelium baru. Namun jika lingkungan yang tidak memungkinkan, maka Zoospora ini kemudian membentuk sista (2n) untuk bertahan hidup.

Protista mirip hewan atau disebut juga&nbsp;protozoa&nbsp;merupakan protista yang&nbsp;memiliki sifat&nbsp;sama dengan sifat yang dimiliki hewan, yaitu&nbsp;dapat bergerak dan heterotrof&nbsp;(memakan atau memanfaatkan organisme lain sebagai sumber nutrisi). Protozoa memperoleh makanannya dari organisme lain dengan cara menelan atau memasukkan makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya (intraseluler). Berikut ini merupakan ciri-ciri yang dimiliki oleh protozoa. 1. Organisme bersel satu (uniseluler) 2. Memiliki membran inti sel (Eukariotik) 3. Umumnya memiliki alat gerak 4. Bersifat heterotrof 5. Hidup bebas, saprofit, atau parasit 6. Habitat : air laut, air tawar, tempat lembab, tubuh hewan dan manusia

Terdapat&nbsp;4 macam protista mirip hewan&nbsp;yang dikelompokkan&nbsp;berdasarkan alat geraknya, di antaranya: 1. Rhizopoda (Kaki semu/Pseudopodia) 2. Ciliata (Silia/Cilia) 3. Flagellata (Flagella) 4. Sporozoa (tidak memiliki alat gerak)

Klasifikasi Protozoa - Protista Mirip Hewan | Dunia Biologi

Alga atau ganggang&nbsp;merupakan protista fotoautotrof yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara melakukan fotosintesis. Meskipun kelompok ini&nbsp;memiliki klorofil&nbsp;dan mampu untuk berfotosintesis seperti tumbuhan pada umumnya, tetapi alga atau ganggang&nbsp;tidak memiliki bentuk tubuh yang sama seperti tumbuhan Bentuk&nbsp;tubuh alga atau ganggang tidak bisa dibedakan antara akar, batang, maupun daunnya. Sehingga, alga atau ganggang hanya bisa dikatakan mirip tumbuhan saja, bukan termasuk jenis tumbuhan.

Protista mirip tumbuhan ini dibagi menjadi&nbsp;6 filum (kelas)&nbsp;yang dikelompokkan berdasarkan&nbsp;pigmen dominan&nbsp;yang dimilikinya, yaitu: A. Chlorophyta (Alga Hijau) B. Chrysophyta (Alga Keemasan) C. Phaeophyta (Alga Coklat) D. Rhodophyta (Alga Merah) E. Pyrrophyta (Alga Api) F. Euglenophyta

C. Phaeophyta (Alga Cokelat) Phaeophyta termasuk ke dalam kelompok alga cokelat karena&nbsp;memiliki pigmen fukosantin (cokelat)&nbsp;yang lebih dominan serta pigmen klorofil a, klorofil c, dan karotenoid. Kelompok ini&nbsp;bersifat multiseluler&nbsp;dan sebagian besar dapat&nbsp;ditemukan di laut.&nbsp; Contoh&nbsp;Phaeophyta antara lain&nbsp; Fucus&nbsp;sp.,&nbsp;Turbinaria&nbsp;sp.,&nbsp;Laminaria&nbsp;sp.,&nbsp; dan&nbsp;Sargassum&nbsp;sp.

PHAEOPHYTA (ALGA COKLAT) | GANGGANG COKLAT

D. Rhodophyta (Alga Merah) Rhodophyta&nbsp;memiliki pigmen fikoeritrin (merah) lebih dominan dibandingkan dengan pigmen karoten, xantofil, dan klorofil. Rhodophyta pada umumnya&nbsp;bersifat multiseluler dan makroskopis. Kelompok ini&nbsp;dimanfaatkan sebagai bahan makanan atau pembuatan kosmetik. Contoh&nbsp;Rhodophyta antara lain&nbsp;Eucheuma spinosum,&nbsp;Gracilaria sp.,&nbsp;Gelidium&nbsp;sp.,&nbsp; dan&nbsp;Erythrophyllum&nbsp;sp.

RHODOPHYTA (ALGA MERAH) | GANGGANG MERAH

A. Chlorophyta (Alga Hijau) Chlorophyta&nbsp;memiliki pigmen klorofil a dan klorofil b yang lebih dominan dibanding dengan pigmen karoten dan xantofil.&nbsp; Kalau klorofil a&nbsp;adalah pigmen yang menghasilkan warna&nbsp;hijau kebiruan&nbsp;pada tanaman, sedangkan&nbsp;klorofil b&nbsp;adalah pigmen yang menghasilkan warna&nbsp;hijau kekuningan. Kelompok alga hijau memiliki&nbsp;bentuk kloroplas yang bermacam-macam, di antaranya bintang, mangkuk, dan spiral. Chlorophyta&nbsp;sebagian besar hidup pada perairan air tawar,&nbsp;tapi dapat juga ditemukan di&nbsp;lingkungan yang lembab&nbsp;seperti tanah atau batang pohon yang lembab.&nbsp;

Contoh&nbsp;Chlorophyta antara lain&nbsp; Ulva&nbsp;sp.&nbsp;dan&nbsp;Spirogyra&nbsp;sp.

CHLOROPHYTA (ALGA HIJAU) | GANGGANG HIJAU

2.&nbsp;Reproduksi Seksual Reproduksi ini terjadi dengan cara oogami. Di dalam oogonium dibentuk sel telur, sedangkan di dalam anteridium tidak terbentuk sel sperma, tetapi terdapat banyak inti. Jika anteridium bersentuhan/menempel dengan oogonium akan menghasilkan saluran fertilisasi yang akan menembus oogonium dan menyediakan jalan bagi perpindahan inti. Pembuahan oosfer (sel telur) menghasilkan zigot. Zigot mempunyai dinding tebal dan tahan terhadap kondisi yang tidak menguntungkan, seperti udara dingin dan kekeringan.

Zigot akan berkembang menjadi oospora. Setelah mengalami fase istirahat, intinya mengalami reduksi dan selanjutnya tumbuh menjadi individu baru. Dimana individu baru ini mula-mula berinti empat, tetapi selanjutnya berinti banyak. Selanjutnya zigot mengalami germinasi/ perkecambahan untuk terjadinya pembebasan zigot yang dapat mengalami pembelahan meiosis untuk menghasilkan individu-individu lainnya.

Half tone purple

B. Chrysophyta (Alga Emas) Kelompok Chrysophyta&nbsp;memiliki pigmen warna dominan yaitu xantofil dan pigmen warna lain berupa klorofil a dan klorofil c. Xantofil adalah pigmen yang menghasilkan warna&nbsp;kuning keemasan.&nbsp; Chrysophyta&nbsp;tersusun atas satu sel atau banyak sel&nbsp;dan memiliki&nbsp;kloroplas berbentuk cakram, pita, atau oval. Kelompok ini dapat&nbsp;ditemukan di air tawar maupun air laut. Contoh&nbsp;Chrysophyta adalah&nbsp; Diatom,&nbsp;Navicula&nbsp;sp.,&nbsp;dan&nbsp;Pinnularia&nbsp;sp.

CHRYSOPHYTA (ALGA KEEMASAN) | GANGGANG KEEMASAN

Robert Whittaker mengemukakan sistem 5 kingdom, kingdom Protista hanya beranggotakan organisme Eukariota yang uniseluler.&nbsp; Protista berasal dari bahasa Yunani yang berarti “yang paling pertama”

Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungi. Protista adalah kelompok organisme yang memiliki ciri-ciri uniseluler atau multiseluler, inti sel bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti, memiliki dinding sel atau tidak, cara hidup secara fotoautotrof atau heterotrof, bersifat aerob atau anaerob, Hidup bebas atau bersimbiosis, Reproduksi secara seksual dengan konjugasi dan aseksual dengan pembelahan biner. Berdasarkan sifat-sifatnya, Protista dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu 1. Protista mirip hewan (Protozoa), 2. Protista mirip jamur, dan 3. Protista mirip tumbuhan (Alga). Protista memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan.

A. Myxomycota (Jamur Lendir) Myxomycota&nbsp;disebut dengan jamur lendir karena memiliki protoplasma tanpa dinding sel. Myxomycota adalah kelompok jenis jamur lendir yang berwarna kuning karena memiliki pigmen berwarna kuning atau oranye. Myxomycota&nbsp;bersifat heterotrof, memiliki bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium), dan dapat bergerak-gerak seperti amoeba (Amoeboid) Myxomycota dapat&nbsp;hidup di tempat yang lembab dan basah&nbsp;seperti hutan basah atau sampah yang basah. Kelompok ini juga dapat ditemui di batang kayu yang busuk

Reproduksi myxomycota dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara&nbsp;generatif dan vegetatif. Pada&nbsp;reproduksi generatif, akan melibatkan&nbsp;peleburan sel gamet&nbsp;dengan cara&nbsp;singami. Sedangkan, pada&nbsp;reproduksi vegetatif&nbsp;dilakukan dengan&nbsp;spora&nbsp;yang nantinya akan membentuk sel gamet.&nbsp; Spora&nbsp;sendiri adalah satu atau beberapa sel yang bisa berupa sel haploid atau diploid yang dibungkus oleh lapisan pelindung. Contoh&nbsp;myxomycota antara lain&nbsp;Physarum polycephalum&nbsp;dan&nbsp;Dictyostelium discoideum&nbsp;yang keduanya berfungsi sebagai pengurai sampah organik serta pemakan bakteri.

1. RHIZOPODA Rhizopoda adalah protozoa yang&nbsp;bergerak dengan menggunakan pseudopodia atau kaki semu/akar. Kaki semu tersebut berasal dari sitoplasma yang menjulur. Selain sebagai alat gerak,&nbsp;pseudopodia juga berfungsi sebagai alat untuk memangsa makanan. Beberapa jenis rhizopoda memiliki cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat dan silika. Kelompok organisme ini dapat ditemukan di danau atau kolam.

Berikut ciri-ciri Rhizopoda : 1. Alat gerak berupa kaki semu/pseudopodia. 2. Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner 3. Bentuk sel dapat berubah-ubah 4. Bersifat heterotrof

E. Pyrrophyta (Alga Api) Pyrrophyta dikatakan sebagai alga api karena&nbsp;dapat memancarkan cahaya. Pyrrophyta&nbsp;memiliki pigmen klorofil a dan klorofil c. Kelompok alga ini&nbsp;tersusun atas satu sel&nbsp;dan&nbsp;bergerak dengan menggunakan dua flagel&nbsp;yang berbentuk cambuk. Pyrrophyta dapat&nbsp;hidup pada air tawar maupun laut. Contoh&nbsp;dari Pyrrophyta adalah&nbsp; Gymnodinium,&nbsp;Peridinium,&nbsp;Ceratium,&nbsp;dan&nbsp; Gonyaulax.

F. Euglenophyta Euglenophyta dikatakan mirip tumbuhan karena Euglenophyta&nbsp;memiliki klorofil a, klorofil b, dan karoten sehingga dapat berfotosintesis. Tapi, Euglenophyta juga bisa mendapatkan makanan secara&nbsp;heterotrof, atau dengan memakan partikel makanan yang ada di lingkungannya, maka dari itu Euglenophyta juga bisa&nbsp;dikatakan mirip hewan. Euglenophyta&nbsp;memiliki alat gerak berupa flagel yang keluar dari selnya. Kelompok ini dapat&nbsp;hidup di daerah perairan. Contoh&nbsp;euglenophyta yaitu&nbsp;Euglena viridis.

PYRROPHYTA (ALGA API) | DINOFLAGELLATA | GANGGANG API

EUGLENOPHYTA (ALGA BERFLAGELA) | GANGGANG BERFLAGELA

1. Plasmodium tumbuh dewasa dan membentuk jaringan agar mendapatkan makanan dan oksigen lebih banyak. 2. Pada saat kondisi lingkungan kurang menguntungkan (misalnya saat kekeringan), plasmodium dewasa membentuk sporangium bertangkai (stalk). Plasmodium dewasa memiliki kromosom diploid (2n).

3. Di dalam sporangium terjadi pembelahan secara meiosis dan menghasilkan spora yang haploid (n). Spora ini tahan terhadap kekeringan. 4. Bila kondisi lingkungan membaik, maka spora akan berkecambah membentuk sel aktif yang haploid (n). 5. Sel-sel aktif tersebut memiliki bentuk yang berbeda dan dapat berubah menjadi sel amoeboid atau sel berflagela. 6. Terjadi singami antara sel-sel yang memiliki bentuk yang sama. Singami menghasilkan zigot yang berkromosom diploid (2n). 7. Nukleus (inti) zigot yang diploid (2n) membelah secara mitosis tanpa disertai pembelahan sitoplasma membentuk plasmodium pemakan yang diploid (2n).

2. CILLIATA Ciliata&nbsp;menggunakan silia atau rambut getar sebagai alat geraknya. Silia terdapat di seluruh permukaan sel dan&nbsp;berfungsi sebagai alat bantu untuk menggerakkan makanan ke sitostoma (mulut pada sel). Ciliata dapat hidup di perairan air tawar maupun air asin. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari ciliata, di antaranya: 1. Alat gerak berupa silia (buku getar) 2. Memiliki 2 inti sel (makronukleus dan mikronukleus) 3. Reproduksi aseksual dengan cara pembelahan biner 4. Reproduksi seksual dengan cara konjugasi 5. Bersifat heterotrof

Contoh dari kelompok ciliata antara lain adalah&nbsp;Paramecium caudatum,&nbsp;Stentor roeseli,&nbsp;Didinium,&nbsp;Vorticella,

1. Bersifat eukarotik, yaitu inti diselubungi membran inti serta organel-organelnya dikelilingi membran 2. Respirasi secara aerobik 3. Sebagian besar bersifat uniseluler 4. Ada yang bereproduksi secara aseksual dan ada yang secara seksual 5. Ada yang hidup bebas dan ada yang bersimbiosis 6.&nbsp;Kebanyakan hidup di perairan, baik yang berair asin maupun air tawar

Siklus hidup myxomycota &amp; oomycota

SIKLUS HIDUP PROTISTA MIRIP JAMUR

B. Oomycota (Jamur Air) Oomycota memiliki bentuk yang berbeda dari jamur lendir karena&nbsp;memiliki hifa yang tidak bersekat tetapi memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa. Habitat oomycota&nbsp;berada di dalam air, baik itu perairan tawar, kolam, danau, serta di tempat-tempat yang lembab. Reproduksi oomycota dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara&nbsp;aseksual atau seksual.&nbsp; Reproduksi aseksual&nbsp;dilakukan dengan cara&nbsp;membentuk spora yang disebut dengan zoospora. Sedangkan,&nbsp;reproduksi seksual&nbsp;dilakukan dengan cara&nbsp;pembentukan gamet&nbsp;yang kemudian akan berubah menjadi zigot. Nantinya, zigot ini akan membentuk oospora dan akan berkembang menjadi oomycota dewasa.

Name

Safari may block some audio or video from playing automatically and ‘read to me’ will skip these. You can configure this in Safari’s preferences.