Loading...
bioteknologiLoading...

Loading...
Cahya Setiawan, S.Si.

Pengertian Bioteknologi
Jenis-jenis bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata Bio (hidup) dan Teknos (teknologi) yang berarti sebagai teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian bagiannya untuk mendapatkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sementara itu, dalam perkembangan lebih lanjut bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip dan kerekayasaan terhadap organisme, sistem, atau proses biologi untuk meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.
Sementara itu, dalam perkembangan lebih lanjut bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip dan kerekayasaan terhadap organisme, sistem, atau proses biologi untuk meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.

Menurut perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua jenis:
a. Bioteknologi Konvensional (sederhana)
Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi ini masih sangat sederhana atau tradisional, karena teknik dan peralatan yang digunakan masih sederhana. Pada bioteknologi konvensional menggunakan mikroorganisme, proses biokimia, dan proses genetik alami.
Manipulasi yang biasa dilakukan hanya pada media tumbuh (substrat) dan kondisi lingkungan, belum sampai pada tahap rekayasa genetik, kalaupun ada rekayasa genetik masih merupakan rekayasa genetik yang sederhana.
a. Bioteknologi Konvensional (sederhana)
Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi ini masih sangat sederhana atau tradisional, karena teknik dan peralatan yang digunakan masih sederhana. Pada bioteknologi konvensional menggunakan mikroorganisme, proses biokimia, dan proses genetik alami.
Manipulasi yang biasa dilakukan hanya pada media tumbuh (substrat) dan kondisi lingkungan, belum sampai pada tahap rekayasa genetik, kalaupun ada rekayasa genetik masih merupakan rekayasa genetik yang sederhana.
Pengertian Bioteknologi
Jenis-jenis bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata Bio (hidup) dan Teknos (teknologi) yang berarti sebagai teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian bagiannya untuk mendapatkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sementara itu, dalam perkembangan lebih lanjut bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip dan kerekayasaan terhadap organisme, sistem, atau proses biologi untuk meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.
Sementara itu, dalam perkembangan lebih lanjut bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip dan kerekayasaan terhadap organisme, sistem, atau proses biologi untuk meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.

Menurut perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua jenis:
a. Bioteknologi Konvensional (sederhana)
Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi ini masih sangat sederhana atau tradisional, karena teknik dan peralatan yang digunakan masih sederhana. Pada bioteknologi konvensional menggunakan mikroorganisme, proses biokimia, dan proses genetik alami.
Manipulasi yang biasa dilakukan hanya pada media tumbuh (substrat) dan kondisi lingkungan, belum sampai pada tahap rekayasa genetik, kalaupun ada rekayasa genetik masih merupakan rekayasa genetik yang sederhana.
a. Bioteknologi Konvensional (sederhana)
Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi ini masih sangat sederhana atau tradisional, karena teknik dan peralatan yang digunakan masih sederhana. Pada bioteknologi konvensional menggunakan mikroorganisme, proses biokimia, dan proses genetik alami.
Manipulasi yang biasa dilakukan hanya pada media tumbuh (substrat) dan kondisi lingkungan, belum sampai pada tahap rekayasa genetik, kalaupun ada rekayasa genetik masih merupakan rekayasa genetik yang sederhana.
Kelebihan dan kekurangan bioteknologi konvensional adalah sebagai berikut :
1) Kelebihan :
a. Biaya produksi murah.
b. Teknologi menggunakan peralatan sederhana.
2) Kelemahan :
a. Rekayasa genetik dalam bentuk sederhana.
b. Memerlukan waktu relatif lama .
c. Belum ada pengkajian prinsip-prinsip ilmiah.
d. Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
e. Produksi dalam skala kecil.
f. Proses relatif belum steril.
g. Kualitas hasil belum terjamin.
a. Biaya produksi murah.
b. Teknologi menggunakan peralatan sederhana.
2) Kelemahan :
a. Rekayasa genetik dalam bentuk sederhana.
b. Memerlukan waktu relatif lama .
c. Belum ada pengkajian prinsip-prinsip ilmiah.
d. Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
e. Produksi dalam skala kecil.
f. Proses relatif belum steril.
g. Kualitas hasil belum terjamin.
Bioteknologi konvensional dimanfaatkan dalam beberapa bidang:
1) Bidang Makanan
Dalam bidang makanan Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain : yoghurt , keju , tempe, roti, kecap, ,cuka, dan sebagainya.
1) Bidang Makanan
Dalam bidang makanan Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain : yoghurt , keju , tempe, roti, kecap, ,cuka, dan sebagainya.
Kelebihan dan kekurangan bioteknologi konvensional adalah sebagai berikut :
1) Kelebihan :
a. Biaya produksi murah.
b. Teknologi menggunakan peralatan sederhana.
2) Kelemahan :
a. Rekayasa genetik dalam bentuk sederhana.
b. Memerlukan waktu relatif lama .
c. Belum ada pengkajian prinsip-prinsip ilmiah.
d. Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
e. Produksi dalam skala kecil.
f. Proses relatif belum steril.
g. Kualitas hasil belum terjamin.
a. Biaya produksi murah.
b. Teknologi menggunakan peralatan sederhana.
2) Kelemahan :
a. Rekayasa genetik dalam bentuk sederhana.
b. Memerlukan waktu relatif lama .
c. Belum ada pengkajian prinsip-prinsip ilmiah.
d. Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
e. Produksi dalam skala kecil.
f. Proses relatif belum steril.
g. Kualitas hasil belum terjamin.
Bioteknologi konvensional dimanfaatkan dalam beberapa bidang:
1) Bidang Makanan
Dalam bidang makanan Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain : yoghurt , keju , tempe, roti, kecap, ,cuka, dan sebagainya.
1) Bidang Makanan
Dalam bidang makanan Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain : yoghurt , keju , tempe, roti, kecap, ,cuka, dan sebagainya.
a) Yogurt
Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri ini akan mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek lain dari proses fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi kental. Hasil akhirnya susu akan terasa asam dan kental. Proses penguraian ini disebut fermentasi asam laktat.
Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri ini akan mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek lain dari proses fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi kental. Hasil akhirnya susu akan terasa asam dan kental. Proses penguraian ini disebut fermentasi asam laktat.

b) Keju
Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini akan menghasilkan enzim renin, sehingga protein pada susu akan menggumpal dan membagi susu menjadi cair dan padatan (dadih).
Selanjutnya enzim renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam dan protein yang ada pada dadih. Dadih inilah yang akan diproses lebih lanjut melalui proses pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk olahan makanan yang dikenal dengan keju.
Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini akan menghasilkan enzim renin, sehingga protein pada susu akan menggumpal dan membagi susu menjadi cair dan padatan (dadih).
Selanjutnya enzim renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam dan protein yang ada pada dadih. Dadih inilah yang akan diproses lebih lanjut melalui proses pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk olahan makanan yang dikenal dengan keju.
