Loading...



LEMBAR PENGESAHAN
E- Modul Biologi SMA Kelas XI-1
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK
KATA PENGANTAR

Disusun oleh:
Rini Utami,S.Pd., M.M
NIP.196811101991012004
Rini Utami,S.Pd., M.M
NIP.196811101991012004
Bandung 10 Oktober 2021
Menyetujui/ Mengesahkan :
Kepala SMA Negeri 16 Bandung
Aam Hamzah,S.Pd
NIP.1968020719911001
Menyetujui/ Mengesahkan :
Kepala SMA Negeri 16 Bandung
Aam Hamzah,S.Pd
NIP.1968020719911001

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh Subhanahuu Wata ala karena atas rahmat dan karunia- Nya kami bisa menyelesaikan E-Modul Sistem Gerak. E-modul ini merupakan pembelajaran Bab 4 Biologi Kelas 11 Semester 1.
E -Modul ini dibuat dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan peserta didik, khususnya peserta didik di lingkungan SMA Negeri 16 Bandung dalam menunjang pengetahuan selama pembelajaran Daring. Selain itu E-Modul ini kami konsep untuk kemandirian kegiatan belajar peserta didik dan guru sebagai pembimbing. Kesuksesan belajar berawal dari kemauan dan ditunjang oleh berbagai sarana. Salah satunya adalah E-Modul. Harapan kami E-Modul ini dapat membantu peserta didik memahami materi yang berkaitan dengan mata pelajaran Biologi SMA kelas 11 dimanapun dan kapanpun tidak terbatas ruang dan waktu.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak. Kritik dan saran sangat kami harapka demi perbaikan E-Modul dimasa datang.
Bandung, 9 Oktober 2021
Penulis
E -Modul ini dibuat dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan peserta didik, khususnya peserta didik di lingkungan SMA Negeri 16 Bandung dalam menunjang pengetahuan selama pembelajaran Daring. Selain itu E-Modul ini kami konsep untuk kemandirian kegiatan belajar peserta didik dan guru sebagai pembimbing. Kesuksesan belajar berawal dari kemauan dan ditunjang oleh berbagai sarana. Salah satunya adalah E-Modul. Harapan kami E-Modul ini dapat membantu peserta didik memahami materi yang berkaitan dengan mata pelajaran Biologi SMA kelas 11 dimanapun dan kapanpun tidak terbatas ruang dan waktu.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak. Kritik dan saran sangat kami harapka demi perbaikan E-Modul dimasa datang.
Bandung, 9 Oktober 2021
Penulis
3
LEMBAR PENGESAHAN
E- Modul Biologi SMA Kelas XI-1
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK
KATA PENGANTAR

Disusun oleh:
Rini Utami,S.Pd., M.M
NIP.196811101991012004
Rini Utami,S.Pd., M.M
NIP.196811101991012004
Bandung 10 Oktober 2021
Menyetujui/ Mengesahkan :
Kepala SMA Negeri 16 Bandung
Aam Hamzah,S.Pd
NIP.1968020719911001
Menyetujui/ Mengesahkan :
Kepala SMA Negeri 16 Bandung
Aam Hamzah,S.Pd
NIP.1968020719911001

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh Subhanahuu Wata ala karena atas rahmat dan karunia- Nya kami bisa menyelesaikan E-Modul Sistem Gerak. E-modul ini merupakan pembelajaran Bab 4 Biologi Kelas 11 Semester 1.
E -Modul ini dibuat dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan peserta didik, khususnya peserta didik di lingkungan SMA Negeri 16 Bandung dalam menunjang pengetahuan selama pembelajaran Daring. Selain itu E-Modul ini kami konsep untuk kemandirian kegiatan belajar peserta didik dan guru sebagai pembimbing. Kesuksesan belajar berawal dari kemauan dan ditunjang oleh berbagai sarana. Salah satunya adalah E-Modul. Harapan kami E-Modul ini dapat membantu peserta didik memahami materi yang berkaitan dengan mata pelajaran Biologi SMA kelas 11 dimanapun dan kapanpun tidak terbatas ruang dan waktu.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak. Kritik dan saran sangat kami harapka demi perbaikan E-Modul dimasa datang.
Bandung, 9 Oktober 2021
Penulis
E -Modul ini dibuat dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan peserta didik, khususnya peserta didik di lingkungan SMA Negeri 16 Bandung dalam menunjang pengetahuan selama pembelajaran Daring. Selain itu E-Modul ini kami konsep untuk kemandirian kegiatan belajar peserta didik dan guru sebagai pembimbing. Kesuksesan belajar berawal dari kemauan dan ditunjang oleh berbagai sarana. Salah satunya adalah E-Modul. Harapan kami E-Modul ini dapat membantu peserta didik memahami materi yang berkaitan dengan mata pelajaran Biologi SMA kelas 11 dimanapun dan kapanpun tidak terbatas ruang dan waktu.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak. Kritik dan saran sangat kami harapka demi perbaikan E-Modul dimasa datang.
Bandung, 9 Oktober 2021
Penulis
3
DAFTAR ISI
GLOSARIUM
GLOSARIUM
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
Petunjuk Penggunaan Modul
KEGIATAN BELAJAR 1, Rangka Manusia
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
F. Penilaian Diri
KEGIATAN BELAJAR 2, Otot Manusia
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
F. Penilaian Diri
Kegiatan BELAJAR 3, Kelainan Sistem Gerak
A.Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
F. Penilaian Diri
EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
Petunjuk Penggunaan Modul
KEGIATAN BELAJAR 1, Rangka Manusia
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
F. Penilaian Diri
KEGIATAN BELAJAR 2, Otot Manusia
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
F. Penilaian Diri
Kegiatan BELAJAR 3, Kelainan Sistem Gerak
A.Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
F. Penilaian Diri
EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
Artikulasi : `Hubungan antar tulang
Cakra epifise : Bagian dari tulang pipa yang berupa daerah pertumbuhan tulang rawan yang berada di antara epifise dan diafise
Diafise : Bagian terpanjang dari tulang pipa dan tengahnya berongga
Diartosis : Hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan lebih bebas.
Epifise : Bagian ujung dari tulang pipa yang tersusun atas tulang rawan
Gerak antagonis : Gerak otot dari pasangan otot dimana yang satu berlawanan dengan yang lain
Kartilago : Tulang rawan
Kondroblas : Sel-sel pembentuk tulang rawan
Kontraksi: Pemendekan sel otot akibat adanya rangsangan
Kondrosit : Sel-sel tulang rawan Lakuna Tempat atau ruang yang di dalamnya terdapat sel-sel tulang
Lakuna : Rongga bekas sel tulang keras yang telah mati
Ligamen : Jaringan yang mengikat bagian luar ujung tulang yang membentuk persendian dan menjaga agar posisi tulang tidak berubah
Origo : Ujung otot yang melekat pada tulang dan kedudukan tulang tidak berubah saat terjadi gerakan
Osifikasi : Proses pengerasan tulang
Osteoklas : Sel perombak tulang
Osteon : Tulang sejati/tulang keras
Otot jantung : mempunyai struktur seperti otot lurik, tetapi bekerja seperti otot polos, letak di jantung
Otot polos : Otot yang terletak pada saluran alat-alat dalam tubuh, bekerja diluar kesadaran.
Otot rangka : Otot yang melekat pada rangka
Persendian : Hubungan antartulang yang memungkinkan pergerakan
Cakra epifise : Bagian dari tulang pipa yang berupa daerah pertumbuhan tulang rawan yang berada di antara epifise dan diafise
Diafise : Bagian terpanjang dari tulang pipa dan tengahnya berongga
Diartosis : Hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan lebih bebas.
Epifise : Bagian ujung dari tulang pipa yang tersusun atas tulang rawan
Gerak antagonis : Gerak otot dari pasangan otot dimana yang satu berlawanan dengan yang lain
Kartilago : Tulang rawan
Kondroblas : Sel-sel pembentuk tulang rawan
Kontraksi: Pemendekan sel otot akibat adanya rangsangan
Kondrosit : Sel-sel tulang rawan Lakuna Tempat atau ruang yang di dalamnya terdapat sel-sel tulang
Lakuna : Rongga bekas sel tulang keras yang telah mati
Ligamen : Jaringan yang mengikat bagian luar ujung tulang yang membentuk persendian dan menjaga agar posisi tulang tidak berubah
Origo : Ujung otot yang melekat pada tulang dan kedudukan tulang tidak berubah saat terjadi gerakan
Osifikasi : Proses pengerasan tulang
Osteoklas : Sel perombak tulang
Osteon : Tulang sejati/tulang keras
Otot jantung : mempunyai struktur seperti otot lurik, tetapi bekerja seperti otot polos, letak di jantung
Otot polos : Otot yang terletak pada saluran alat-alat dalam tubuh, bekerja diluar kesadaran.
Otot rangka : Otot yang melekat pada rangka
Persendian : Hubungan antartulang yang memungkinkan pergerakan
4
5
DAFTAR ISI
GLOSARIUM
GLOSARIUM
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
Petunjuk Penggunaan Modul
KEGIATAN BELAJAR 1, Rangka Manusia
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
F. Penilaian Diri
KEGIATAN BELAJAR 2, Otot Manusia
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
F. Penilaian Diri
Kegiatan BELAJAR 3, Kelainan Sistem Gerak
A.Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
F. Penilaian Diri
EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
Petunjuk Penggunaan Modul
KEGIATAN BELAJAR 1, Rangka Manusia
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
F. Penilaian Diri
KEGIATAN BELAJAR 2, Otot Manusia
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
F. Penilaian Diri
Kegiatan BELAJAR 3, Kelainan Sistem Gerak
A.Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
F. Penilaian Diri
EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
Artikulasi : `Hubungan antar tulang
Cakra epifise : Bagian dari tulang pipa yang berupa daerah pertumbuhan tulang rawan yang berada di antara epifise dan diafise
Diafise : Bagian terpanjang dari tulang pipa dan tengahnya berongga
Diartosis : Hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan lebih bebas.
Epifise : Bagian ujung dari tulang pipa yang tersusun atas tulang rawan
Gerak antagonis : Gerak otot dari pasangan otot dimana yang satu berlawanan dengan yang lain
Kartilago : Tulang rawan
Kondroblas : Sel-sel pembentuk tulang rawan
Kontraksi: Pemendekan sel otot akibat adanya rangsangan
Kondrosit : Sel-sel tulang rawan Lakuna Tempat atau ruang yang di dalamnya terdapat sel-sel tulang
Lakuna : Rongga bekas sel tulang keras yang telah mati
Ligamen : Jaringan yang mengikat bagian luar ujung tulang yang membentuk persendian dan menjaga agar posisi tulang tidak berubah
Origo : Ujung otot yang melekat pada tulang dan kedudukan tulang tidak berubah saat terjadi gerakan
Osifikasi : Proses pengerasan tulang
Osteoklas : Sel perombak tulang
Osteon : Tulang sejati/tulang keras
Otot jantung : mempunyai struktur seperti otot lurik, tetapi bekerja seperti otot polos, letak di jantung
Otot polos : Otot yang terletak pada saluran alat-alat dalam tubuh, bekerja diluar kesadaran.
Otot rangka : Otot yang melekat pada rangka
Persendian : Hubungan antartulang yang memungkinkan pergerakan
Cakra epifise : Bagian dari tulang pipa yang berupa daerah pertumbuhan tulang rawan yang berada di antara epifise dan diafise
Diafise : Bagian terpanjang dari tulang pipa dan tengahnya berongga
Diartosis : Hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan lebih bebas.
Epifise : Bagian ujung dari tulang pipa yang tersusun atas tulang rawan
Gerak antagonis : Gerak otot dari pasangan otot dimana yang satu berlawanan dengan yang lain
Kartilago : Tulang rawan
Kondroblas : Sel-sel pembentuk tulang rawan
Kontraksi: Pemendekan sel otot akibat adanya rangsangan
Kondrosit : Sel-sel tulang rawan Lakuna Tempat atau ruang yang di dalamnya terdapat sel-sel tulang
Lakuna : Rongga bekas sel tulang keras yang telah mati
Ligamen : Jaringan yang mengikat bagian luar ujung tulang yang membentuk persendian dan menjaga agar posisi tulang tidak berubah
Origo : Ujung otot yang melekat pada tulang dan kedudukan tulang tidak berubah saat terjadi gerakan
Osifikasi : Proses pengerasan tulang
Osteoklas : Sel perombak tulang
Osteon : Tulang sejati/tulang keras
Otot jantung : mempunyai struktur seperti otot lurik, tetapi bekerja seperti otot polos, letak di jantung
Otot polos : Otot yang terletak pada saluran alat-alat dalam tubuh, bekerja diluar kesadaran.
Otot rangka : Otot yang melekat pada rangka
Persendian : Hubungan antartulang yang memungkinkan pergerakan
4
5
Pita A : Filamen halus dan filamen kasar yang saling tumpang tindih dan terdapat zona H
Pita I : Daerah pada sebuah sarkomer yang dekat dengan Z dan biasanya tersusun atas filamen halus saja
Sinartrosis : Hubungan antartulang yang sudah tidak dapat digerakkan lagi.
Zona H : Daerah bagian dari pita A yang berada pada sebuah sarkomer dan hanya terdiri atas filamen tebal saja
PENDAHULUAN

A. Identitas Modul
Mata Pelajaran/Kelas : Biologi XI MIPA
Alokasi Waktu : 6 JP
Judul Modul : Sistem Gerak Pada Manusia
B. Kompetensi Dasar
3. 5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia.
4.5 Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literatur.
Mata Pelajaran/Kelas : Biologi XI MIPA
Alokasi Waktu : 6 JP
Judul Modul : Sistem Gerak Pada Manusia
B. Kompetensi Dasar
3. 5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia.
4.5 Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literatur.
C. DESKRIPSI SINGKAT MATERI
Sistem gerak terdiri dari persendian, otot dan tulang-tulang yang bergabung membentuk rangka dan berguna untuk memberikan bentuk tubuh dan melakukan aktivitas. Bagaimana seandainya tubuh manusia tidak memiliki kemampuan untuk bergerak?. Sistem gerak pada manusia terdiri dari alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Alat gerak aktif ialah otot-otot yang menempel pada tulang dan rangka , sedangkan alat gerak pasif adalah sekumpulan tulang-tulang yang membentuk rangka. Terjadinya gerak pada manusia disebabkan karena adanya kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Dalam modul ini dijelaskan pula kelainan atau penyakit pada sistem gerak manusia. dan teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasinya.
Sistem gerak terdiri dari persendian, otot dan tulang-tulang yang bergabung membentuk rangka dan berguna untuk memberikan bentuk tubuh dan melakukan aktivitas. Bagaimana seandainya tubuh manusia tidak memiliki kemampuan untuk bergerak?. Sistem gerak pada manusia terdiri dari alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Alat gerak aktif ialah otot-otot yang menempel pada tulang dan rangka , sedangkan alat gerak pasif adalah sekumpulan tulang-tulang yang membentuk rangka. Terjadinya gerak pada manusia disebabkan karena adanya kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Dalam modul ini dijelaskan pula kelainan atau penyakit pada sistem gerak manusia. dan teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasinya.
6
7