Loading...
TEORILoading...
INDIANISASILoading...
Agama Hindu-BuddhaLoading...
By Wulan Anggraini![](/_next/static/media/shadow-light.2e386fee.png)
![](/_next/static/media/shadow-brighten.a2a9d200.png)
![](https://assets.api.bookcreator.com/VWqOoPZW08cuaqYZoHydc3Rmk013/books/M_akNzTjTC2vbkPOghMHvg/assets/f-LtYQcHTqOmPlrBGuvqHA.png?width=526&height=526)
![](https://assets.api.bookcreator.com/VWqOoPZW08cuaqYZoHydc3Rmk013/books/M_akNzTjTC2vbkPOghMHvg/assets/f-LtYQcHTqOmPlrBGuvqHA.png?width=526&height=526)
Teori Masuknya Agama Hindu Ke Indonesia
-------------------------------------------------------------
Masuknya agama Hindu ke Indonesia diperkirakan sekitar abad ke 4. Agama ini menjadi agama pertama yang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Ada berbagai macam teori yang menjelaskan bagaimana cara masuk agama ini, yaitu sebagai berikut :
1. Teori Sudra 4. Teori Brahmana
(+) Teori Arus Balik
2. Teori Waisya
3. Teori Kesatria
(+) Teori Arus Balik
2. Teori Waisya
3. Teori Kesatria
TEORI SUDRA
Masuknya Agama Hindu-Buddha ke Indonesia terjadi pada awal Masehi melalui jalur perdagangan. Masuknya ajaran Hindu-Buddha telah membawa pengaruh tersendiri pada kepercayaan kuno yang sudah lebih dulu ada di Indonesia, seperti animisme dan dinamisme. Akan tetapi, para ahli memiliki pendapat yang beragam tentang proses masuknya agama Hindu-Buddha ke Nusantara. Salah satunya adalah TEORI SUDRA.
Lantas, Bagaimana penyebaran Agama Hindu berdasarkan Teori Sudra?
Cara penyebaran Agama Hindu di dalam teori ini adalah, DIBAWA OLEH RAKYAT KELAS BAWAH.
Teori Sudra dicetus oleh seorang pria keturunan Jerman-Belanda yang bernama Godfried Hariowald von Faber atau Van Faber.
Menurut Van Faber, orang-orang di India banyak yang dipekerjakan sebagai buruh dan budak, sehingga kondisi kehidupan mereka bisa terbilang kurang baik. Tujuan lain kasta Sudra memutuskan pergi dari India menuju ke Indonesia adalah untuk menyebarluaskan ajaran agama Hindu.
Lantas, Bagaimana penyebaran Agama Hindu berdasarkan Teori Sudra?
Cara penyebaran Agama Hindu di dalam teori ini adalah, DIBAWA OLEH RAKYAT KELAS BAWAH.
Teori Sudra dicetus oleh seorang pria keturunan Jerman-Belanda yang bernama Godfried Hariowald von Faber atau Van Faber.
Menurut Van Faber, orang-orang di India banyak yang dipekerjakan sebagai buruh dan budak, sehingga kondisi kehidupan mereka bisa terbilang kurang baik. Tujuan lain kasta Sudra memutuskan pergi dari India menuju ke Indonesia adalah untuk menyebarluaskan ajaran agama Hindu.
Teori Sudra memiliki sejumlah kelemahan, sebagai berikut:
- Kasta Sudra tidak sepenuhnya paham tentang agama
Hindu
- Latar pendidikan yang rendah
- Merupakan kasta terendah
- Kasta Sudra tidak sepenuhnya paham tentang agama
Hindu
- Latar pendidikan yang rendah
- Merupakan kasta terendah
Umumnya, kasta Sudra menyebarkan ajaran agama Hindu di Indonesia melalui perkawinan.
TEORI WAISYA
Proses masuknya ajaran Hindu-Buddha ke Indonesia didukung oleh beberapa teori. Salah satu teori tentang kedatangan atau masuknya ajaran Hindu-Buddha ke Indonesia adalah TEORI WAISYA. Dalam Teori Waisya dijelaskan bahwa ajaran Hindu-Buddha masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari India.
Teori Waisya dikemukakan oleh Prof. Dr.N.J. Krom. N.J Krom merupakan seorang tokoh orientalis, arkeolog, dan peneliti sejarah awal dan kebudayaan tradisional Indonesia asal Belanda. Ia mengatakan bahwa proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha melalui hubungan dagang antara India dan Nusantara. Kaum Waisya yang berdagang ke Nusantara mengikuti angin musim atau angin muson.
Saat tiba di Nusantara biasanya mereka menetap untuk sementara waktu sekitar enam bulan. Selama menetap itu, mereka memanfaatkan untuk menyebarkan kebudayaan Hindu-Buddha kepada masyarakat lokal. Golongan Waisya merupakan golongan yang terdiri dari pedagang, petani, atau pemilik tanah.
Teori Waisya dikemukakan oleh Prof. Dr.N.J. Krom. N.J Krom merupakan seorang tokoh orientalis, arkeolog, dan peneliti sejarah awal dan kebudayaan tradisional Indonesia asal Belanda. Ia mengatakan bahwa proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha melalui hubungan dagang antara India dan Nusantara. Kaum Waisya yang berdagang ke Nusantara mengikuti angin musim atau angin muson.
Saat tiba di Nusantara biasanya mereka menetap untuk sementara waktu sekitar enam bulan. Selama menetap itu, mereka memanfaatkan untuk menyebarkan kebudayaan Hindu-Buddha kepada masyarakat lokal. Golongan Waisya merupakan golongan yang terdiri dari pedagang, petani, atau pemilik tanah.
Periode Hindu-Buddha dimulai sekitar abad ke-3, di mana masyarakat Indonesia belum mengenal agama dan umumnya menganut kepercayaan animisme dan dinasmisme. Hingga membentuk periode sejarah yaitu, Sejarah Pada Masa Hindu-Buddha. Dalam buku Agama Hindu dan Buddha (2010) karya Harun Hadiwijono, pengaruh agama Hindu dan Buddha yang paling besar terdapat di Pulau Jawa.
Teori ini menyatakan kalau Agama Hindu-Buddha dibawa oleh para pedagang India ke Indonesia. Agama Hindu-Buddha disebarkan dengan cara hubungan dagang atau interaksi dengan penduduk setempat.