Loading...
Tema 7Energi
Loading...
Subtema 2Loading...
BahanBakar
Fosil
Loading...



Klik tombol di bawah ini dulu doong

Ayo membaca!

Gambar apa ya ini???

Surat dari Kayangan
Sahabatku Greta Thurnberg yang baik, Apa kabarmu di Swedia? Aku melompat kegirangan saat menerima suratmu kemarin. Kisahmu tentang beruang kutub yang kelaparan membuatku sedih. Katamu, sumber makanan mereka menyusut akibat suhu udara dan air laut di kutub utara yang makin hangat. Semuanya akibat perubahan iklim.
Kali ini aku tidak ingin membantahmu. Baiklah kuceritakan alasannya. Pagi ini aku menyelam di pantai. Aku terkejut saat melihat terumbu karang memucat. Warna-warni yang menjadi daya tariknya luntur. Sementara itu, air laut terasa lebih hangat. Membuatku betah berenang, tetapi ada pula perasaan cemas. Kata Bapak, beberapa jenis ikan juga sulit ditemukan akhir-akhir ini. Apakah kamu setuju denganku bahwa itu juga dampak dari perubahan iklim? Aku menyertakan hasil jepretanku agar kamu bisa mengeceknya sendiri.
Sahabatku Greta Thurnberg yang baik, Apa kabarmu di Swedia? Aku melompat kegirangan saat menerima suratmu kemarin. Kisahmu tentang beruang kutub yang kelaparan membuatku sedih. Katamu, sumber makanan mereka menyusut akibat suhu udara dan air laut di kutub utara yang makin hangat. Semuanya akibat perubahan iklim.
Kali ini aku tidak ingin membantahmu. Baiklah kuceritakan alasannya. Pagi ini aku menyelam di pantai. Aku terkejut saat melihat terumbu karang memucat. Warna-warni yang menjadi daya tariknya luntur. Sementara itu, air laut terasa lebih hangat. Membuatku betah berenang, tetapi ada pula perasaan cemas. Kata Bapak, beberapa jenis ikan juga sulit ditemukan akhir-akhir ini. Apakah kamu setuju denganku bahwa itu juga dampak dari perubahan iklim? Aku menyertakan hasil jepretanku agar kamu bisa mengeceknya sendiri.
Klik tombol di bawah ini dulu doong

Ayo membaca!

Gambar apa ya ini???

Surat dari Kayangan
Sahabatku Greta Thurnberg yang baik, Apa kabarmu di Swedia? Aku melompat kegirangan saat menerima suratmu kemarin. Kisahmu tentang beruang kutub yang kelaparan membuatku sedih. Katamu, sumber makanan mereka menyusut akibat suhu udara dan air laut di kutub utara yang makin hangat. Semuanya akibat perubahan iklim.
Kali ini aku tidak ingin membantahmu. Baiklah kuceritakan alasannya. Pagi ini aku menyelam di pantai. Aku terkejut saat melihat terumbu karang memucat. Warna-warni yang menjadi daya tariknya luntur. Sementara itu, air laut terasa lebih hangat. Membuatku betah berenang, tetapi ada pula perasaan cemas. Kata Bapak, beberapa jenis ikan juga sulit ditemukan akhir-akhir ini. Apakah kamu setuju denganku bahwa itu juga dampak dari perubahan iklim? Aku menyertakan hasil jepretanku agar kamu bisa mengeceknya sendiri.
Sahabatku Greta Thurnberg yang baik, Apa kabarmu di Swedia? Aku melompat kegirangan saat menerima suratmu kemarin. Kisahmu tentang beruang kutub yang kelaparan membuatku sedih. Katamu, sumber makanan mereka menyusut akibat suhu udara dan air laut di kutub utara yang makin hangat. Semuanya akibat perubahan iklim.
Kali ini aku tidak ingin membantahmu. Baiklah kuceritakan alasannya. Pagi ini aku menyelam di pantai. Aku terkejut saat melihat terumbu karang memucat. Warna-warni yang menjadi daya tariknya luntur. Sementara itu, air laut terasa lebih hangat. Membuatku betah berenang, tetapi ada pula perasaan cemas. Kata Bapak, beberapa jenis ikan juga sulit ditemukan akhir-akhir ini. Apakah kamu setuju denganku bahwa itu juga dampak dari perubahan iklim? Aku menyertakan hasil jepretanku agar kamu bisa mengeceknya sendiri.
Greta, terima kasih atas informasimu tentang perubahan iklim sebagai akibat emisi karbon. Ajakanmu untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil untuk mengurangi emisi karbon membuatku mengerutkan dahi. Aku mencari tahu lebih jauh. Ternyata emisi karbon adalah sisa gas buangan dari bahan bakar fosil. Padahal, hampir semua barang yang kita pakai menggunakan bahan bakar fosil. Kompor gas, sepeda motor, mobil, kapal laut, bahkan pesawat.
Greta, tak jauh dari rumahku ada pabrik. Cerobong-cerobongnya hampir menyentuh langit. Cerobong itu terus mengeluarkan asap pekat seperti knalpot motor berukuran raksasa. Kata Bapak, itu juga emisi karbon sisa pembakaran.
Aku bertanya-tanya, ke mana asap pekat itu pergi setelah keluar dari cerobong? Apakah ia berkumpul dengan awan di langit? Lalu, apakah asap pekat itu ikut turun sebagai hujan?
Omong-omong, aku kagum atas keberanianmu. Kamu berkampanye mengurangi penggunaan bahan bakar fosil untuk mengurangi emisi karbon.
Greta, tak jauh dari rumahku ada pabrik. Cerobong-cerobongnya hampir menyentuh langit. Cerobong itu terus mengeluarkan asap pekat seperti knalpot motor berukuran raksasa. Kata Bapak, itu juga emisi karbon sisa pembakaran.
Aku bertanya-tanya, ke mana asap pekat itu pergi setelah keluar dari cerobong? Apakah ia berkumpul dengan awan di langit? Lalu, apakah asap pekat itu ikut turun sebagai hujan?
Omong-omong, aku kagum atas keberanianmu. Kamu berkampanye mengurangi penggunaan bahan bakar fosil untuk mengurangi emisi karbon.
Kamu berbicara di depan pemimpin-pemimpin dunia untuk mengubah kebijakan mereka tentang penggunaan energi berbahan bakar fosil. Terima kasih, Greta. Kamu mewakili generasi kita untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Di Kayangan kami mulai memasang panel surya untuk mengurangi pemakaian bahan bakar fosil. Apakah itu bagian dari pemecahan masalah? Semoga saja. Nah, aku harus berhenti sekarang. Ibu dan Bapak menitipkan salam untukmu. Kutunggu surat balasan darimu.
Dari sahabat penamu,
Neira Senja
Dari sahabat penamu,
Neira Senja

Greta, terima kasih atas informasimu tentang perubahan iklim sebagai akibat emisi karbon. Ajakanmu untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil untuk mengurangi emisi karbon membuatku mengerutkan dahi. Aku mencari tahu lebih jauh. Ternyata emisi karbon adalah sisa gas buangan dari bahan bakar fosil. Padahal, hampir semua barang yang kita pakai menggunakan bahan bakar fosil. Kompor gas, sepeda motor, mobil, kapal laut, bahkan pesawat.
Greta, tak jauh dari rumahku ada pabrik. Cerobong-cerobongnya hampir menyentuh langit. Cerobong itu terus mengeluarkan asap pekat seperti knalpot motor berukuran raksasa. Kata Bapak, itu juga emisi karbon sisa pembakaran.
Aku bertanya-tanya, ke mana asap pekat itu pergi setelah keluar dari cerobong? Apakah ia berkumpul dengan awan di langit? Lalu, apakah asap pekat itu ikut turun sebagai hujan?
Omong-omong, aku kagum atas keberanianmu. Kamu berkampanye mengurangi penggunaan bahan bakar fosil untuk mengurangi emisi karbon.
Greta, tak jauh dari rumahku ada pabrik. Cerobong-cerobongnya hampir menyentuh langit. Cerobong itu terus mengeluarkan asap pekat seperti knalpot motor berukuran raksasa. Kata Bapak, itu juga emisi karbon sisa pembakaran.
Aku bertanya-tanya, ke mana asap pekat itu pergi setelah keluar dari cerobong? Apakah ia berkumpul dengan awan di langit? Lalu, apakah asap pekat itu ikut turun sebagai hujan?
Omong-omong, aku kagum atas keberanianmu. Kamu berkampanye mengurangi penggunaan bahan bakar fosil untuk mengurangi emisi karbon.
Kamu berbicara di depan pemimpin-pemimpin dunia untuk mengubah kebijakan mereka tentang penggunaan energi berbahan bakar fosil. Terima kasih, Greta. Kamu mewakili generasi kita untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Di Kayangan kami mulai memasang panel surya untuk mengurangi pemakaian bahan bakar fosil. Apakah itu bagian dari pemecahan masalah? Semoga saja. Nah, aku harus berhenti sekarang. Ibu dan Bapak menitipkan salam untukmu. Kutunggu surat balasan darimu.
Dari sahabat penamu,
Neira Senja
Dari sahabat penamu,
Neira Senja

