D. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar :
3.2 Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.2.11 Menjelaskan pengertian konflik
3.2.12 Menjelaskan faktor yang menyebabkan terjadinya konflik
3.2.13 Mengidentifikasi bentuk-bentuk konflik
3.2.14 Menemukan cara menyelesaikan konflik yang terjadi dalam masyarakat
3.2.15 Mendeskripsikan pengertian integrasi sosial
3.2.16 Mendeskripsikan syarat terjadinya integrasi sosial
3.2.17 Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya proses integrasi sosial
3.2.18 Mengidentifikasi bentuk-bentuk integrasi sosial
3.2.19 Mendeskripsikan sarana proses integrasi sosial
3.2.20 Mengidentifikasi faktor-faktor pendorong integrasi sosial.
3.2 Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.2.11 Menjelaskan pengertian konflik
3.2.12 Menjelaskan faktor yang menyebabkan terjadinya konflik
3.2.13 Mengidentifikasi bentuk-bentuk konflik
3.2.14 Menemukan cara menyelesaikan konflik yang terjadi dalam masyarakat
3.2.15 Mendeskripsikan pengertian integrasi sosial
3.2.16 Mendeskripsikan syarat terjadinya integrasi sosial
3.2.17 Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya proses integrasi sosial
3.2.18 Mengidentifikasi bentuk-bentuk integrasi sosial
3.2.19 Mendeskripsikan sarana proses integrasi sosial
3.2.20 Mengidentifikasi faktor-faktor pendorong integrasi sosial.
E. Petunjuk Penggunaan
Untuk membantu dalam mempelajari modul ini, ikutilah beberapa petunjuk belajar berikut ini :
1. Pelajarilah isi modul dengan sungguh-sungguh. Jika ada uraian materi yang belum dapat dimengerti maka tanyakan kepada guru.
2. Supaya belajar dapat terarah, bacalah dengan seksama apa capaian dan sub capaian pembelajaran kegiatan belajar yang dipelajari.
3. Tandailah bagian-bagian materi yang dianggap penting.
4. Buka dan pelajari setiap link / video yang ada untuk menambah pemahaman terkait materi yang dipelajari dalam kegiatan belajar pada modul ini.
5. Pahami tugas yang harus didiskusikan dengan teman-temanmu.
6. Baca bagian rangkuman materi untuk lebih memahami substansi materi dari materi kegiatan belajar yang sudah dipelajari dan diskusikan.
7. Kerjakan soal – soal yang telah disediakan dengan sunggu-sungguh
1. Pelajarilah isi modul dengan sungguh-sungguh. Jika ada uraian materi yang belum dapat dimengerti maka tanyakan kepada guru.
2. Supaya belajar dapat terarah, bacalah dengan seksama apa capaian dan sub capaian pembelajaran kegiatan belajar yang dipelajari.
3. Tandailah bagian-bagian materi yang dianggap penting.
4. Buka dan pelajari setiap link / video yang ada untuk menambah pemahaman terkait materi yang dipelajari dalam kegiatan belajar pada modul ini.
5. Pahami tugas yang harus didiskusikan dengan teman-temanmu.
6. Baca bagian rangkuman materi untuk lebih memahami substansi materi dari materi kegiatan belajar yang sudah dipelajari dan diskusikan.
7. Kerjakan soal – soal yang telah disediakan dengan sunggu-sungguh
BAB II
KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL
1. Pengertian Konflik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih(atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.
Dalam Bahasa latin : Configere artinya saling memukul.
1
Pengertian Konflik menurut Ahli :
> Soerjono Soekanto : Suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan /atau kekerasan.
> Gillin and Gillin : konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , kebudayaan dan perilaku.
2. Faktor-faktor Penyebab Konflik
Soerjono Soekanto mengemukakan 4 faktor penyebab terjadinya konflik yaitu :
· perbedaan antarindividu,
· perbedaan kebudayaan ,
· perbedaan kepentingan dan
· perubahan sosial.
Soerjono Soekanto mengemukakan 4 faktor penyebab terjadinya konflik yaitu :
· perbedaan antarindividu,
· perbedaan kebudayaan ,
· perbedaan kepentingan dan
· perubahan sosial.
2
Loading...
a. Perbedaan antarindividu
Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggan, dan identitas seseorang. Sebagai contoh anda ingin suasana belajar tenang tetapi teman anda ingin belajar sambil bernyanyi, karena menurut teman anda itu sangat mundukung. Kemudian timbul amarah dalam diri anda. Sehingga terjadi konflik.
Loading...
Loading...
3Loading...
b. Perbedaan KebudayaanKepribadian seseorang dibentuk oleh keluarga dan masyarakat . tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma yang sama. Apa yang dianggap baik oleh satu masyarakat belum tentu baik oleh masyarakat lainnya.
Interaksi sosial antarindividu atau kelompok dengan pola kebudayaan yang berlawanan dapat menimbulkan rasa amarah dan benci sehingga berakibat konflik.
Loading...
c. Perubahan SosialPerubahan yang terlalu cepat yang terjadi pada suatu masyarakat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku, akibatnya konflik dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan individu dengan masyarakat.
Sebagai contoh kaum muda ingin merombak pola perilaku tradisi masyarakatny, sedangkan kaum tua ingin mempertahankan tradisi dari nenek moyangnya. Maka akan timbulah konflik diantara mereka.
Loading...
4Berdasarkan posisi pelaku yang berkonflik
¬Konflik vertikal, konflik antar komponen masyarakat didalam suatu struktur yang bersifat hirarkis
¬Konflik horisontal,konflik antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan relatif sama.
¬Konflik diagonal, merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan aloksi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan ekstrim, contoh konflik poso.
Berdasarkan sifat pelaku yang berkonflik
> Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui semua pihak, contoh konflik antara Israel dengan Palestina.
> Konflik tertutup, konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik.
Berdasarkan konsentrasi aktivitas Manusia di dalam masyarakat:
Ø Konflik sosial, merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik. Konflik sosial dibedakan menjadi dua,yaitu :
1. Konflik sosial vertikal : konflik yang terjadi antara masyarakat dengan
negara.
2. Konflik sosial horisontal : konflik yang terjadi antar etnis, suku atau agama
¬Konflik vertikal, konflik antar komponen masyarakat didalam suatu struktur yang bersifat hirarkis
¬Konflik horisontal,konflik antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan relatif sama.
¬Konflik diagonal, merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan aloksi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan ekstrim, contoh konflik poso.
Berdasarkan sifat pelaku yang berkonflik
> Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui semua pihak, contoh konflik antara Israel dengan Palestina.
> Konflik tertutup, konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik.
Berdasarkan konsentrasi aktivitas Manusia di dalam masyarakat:
Ø Konflik sosial, merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik. Konflik sosial dibedakan menjadi dua,yaitu :
1. Konflik sosial vertikal : konflik yang terjadi antara masyarakat dengan
negara.
2. Konflik sosial horisontal : konflik yang terjadi antar etnis, suku atau agama
Ø Konflik Politik, yaitu konflik yang terjadi akibat terjadi karena perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan
Ø Konflik Ekonomi, konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik.
Ø Konflik Budaya, konflik akibat adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik.
Ø Konflik Ideologi, konflik akibat perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekolompok orang , contoh konflik saat G30-S/PKI.
Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan konflik sebagai berikut :
Ø Konflik dengan orangtua
Ø Konflik dengan anak-anak sendiri
Ø Konflik dengan keluarga
Ø Konflik dengan orang lain
Ø Konflik dengan suami atau istri
Ø Konflik disekolah
Ø Konflik dalam pemilihan pekerjaan
Ø Konflik agama
Ø Konflik pribadi
Ø Konflik Ekonomi, konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik.
Ø Konflik Budaya, konflik akibat adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik.
Ø Konflik Ideologi, konflik akibat perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekolompok orang , contoh konflik saat G30-S/PKI.
Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan konflik sebagai berikut :
Ø Konflik dengan orangtua
Ø Konflik dengan anak-anak sendiri
Ø Konflik dengan keluarga
Ø Konflik dengan orang lain
Ø Konflik dengan suami atau istri
Ø Konflik disekolah
Ø Konflik dalam pemilihan pekerjaan
Ø Konflik agama
Ø Konflik pribadi
7
Ø Konflik Politik, yaitu konflik yang terjadi akibat terjadi karena perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan
Ø Konflik Ekonomi, konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik.
Ø Konflik Budaya, konflik akibat adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik.
Ø Konflik Ideologi, konflik akibat perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekolompok orang , contoh konflik saat G30-S/PKI.
Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan konflik sebagai berikut :
Ø Konflik dengan orangtua
Ø Konflik dengan anak-anak sendiri
Ø Konflik dengan keluarga
Ø Konflik dengan orang lain
Ø Konflik dengan suami atau istri
Ø Konflik disekolah
Ø Konflik dalam pemilihan pekerjaan
Ø Konflik agama
Ø Konflik pribadi
Ø Konflik Ekonomi, konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik.
Ø Konflik Budaya, konflik akibat adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik.
Ø Konflik Ideologi, konflik akibat perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekolompok orang , contoh konflik saat G30-S/PKI.
Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan konflik sebagai berikut :
Ø Konflik dengan orangtua
Ø Konflik dengan anak-anak sendiri
Ø Konflik dengan keluarga
Ø Konflik dengan orang lain
Ø Konflik dengan suami atau istri
Ø Konflik disekolah
Ø Konflik dalam pemilihan pekerjaan
Ø Konflik agama
Ø Konflik pribadi
8
Dampak Sebuah Konflik
Dampak sebuah konflik memiliki 2 sisi yang berbeda yaitu dilihat dari segi positif dan dari segi negatif.
Segi positif dari konflik adalah sebagai berikut:
1. Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas di telaah.
2. Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nila-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
3. Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
4. Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
5. konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma baru.
6. Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.
7. Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan yang seimbang.
Dampak sebuah konflik memiliki 2 sisi yang berbeda yaitu dilihat dari segi positif dan dari segi negatif.
Segi positif dari konflik adalah sebagai berikut:
1. Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas di telaah.
2. Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nila-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
3. Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
4. Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
5. konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma baru.
6. Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.
7. Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan yang seimbang.
Segi negatif dari konflik :
1.Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
2.Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
3.Berubahnya kepribadian para individu.
4.Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan
Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu konsiliasi, mediasi dan arbitrasi.
1. Konsiliasi
Dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai.
2. Mediasi
Dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator.
3. Arbitrasi
Dilakukan apabila kedua belah pihak sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik.
4. Ajudication
Cara penyelesaian konflik melalui pengadilan.
1.Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
2.Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
3.Berubahnya kepribadian para individu.
4.Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan
Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu konsiliasi, mediasi dan arbitrasi.
1. Konsiliasi
Dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai.
2. Mediasi
Dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator.
3. Arbitrasi
Dilakukan apabila kedua belah pihak sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik.
4. Ajudication
Cara penyelesaian konflik melalui pengadilan.
9
Segi negatif dari konflik :
1.Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
2.Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
3.Berubahnya kepribadian para individu.
4.Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan
Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu konsiliasi, mediasi dan arbitrasi.
1. Konsiliasi
Dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai.
2. Mediasi
Dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator.
3. Arbitrasi
Dilakukan apabila kedua belah pihak sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik.
4. Ajudication
Cara penyelesaian konflik melalui pengadilan.
1.Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
2.Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
3.Berubahnya kepribadian para individu.
4.Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan
Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu konsiliasi, mediasi dan arbitrasi.
1. Konsiliasi
Dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai.
2. Mediasi
Dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator.
3. Arbitrasi
Dilakukan apabila kedua belah pihak sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik.
4. Ajudication
Cara penyelesaian konflik melalui pengadilan.
10
Lembar Kerja Peserta Didik
11