Kata pengantar

Al-Quran adalah mukjizat agung Nabi Muhammad s.a.w. yang diwariskan untuk umat manusia. Ia dapat dibaca, ditadabbur, dihafaz dan dihayati dalam kehidupan manusia sehingga sekarang. Dan sangat dianjurkan bahwa umat manusia terutama umat islam untuk mempelajari dan meleastarikan isi isi Al Qur'an dari sisi membaca dengan baik dan benar dll, maka diperlukan adanya pentashihan AL Qur'an atau konsep dalam pembenaran dalam segi pengucapan lafal seseorang ketika membaca Al Qur'an dan itu akan memberikan dampak yang baik daripada isi atau makna yang terkandung dalam ayat tersebut dan juga dapat memperindah dalam segi pengucapan lafadz.

Kata pengantar

Al-Quran adalah mukjizat agung Nabi Muhammad s.a.w. yang diwariskan untuk umat manusia. Ia dapat dibaca, ditadabbur, dihafaz dan dihayati dalam kehidupan manusia sehingga sekarang. Dan sangat dianjurkan bahwa umat manusia terutama umat islam untuk mempelajari dan meleastarikan isi isi Al Qur'an dari sisi membaca dengan baik dan benar dll, maka diperlukan adanya pentashihan AL Qur'an atau konsep dalam pembenaran dalam segi pengucapan lafal seseorang ketika membaca Al Qur'an dan itu akan memberikan dampak yang baik daripada isi atau makna yang terkandung dalam ayat tersebut dan juga dapat memperindah dalam segi pengucapan lafadz.

daftar isi

kata pengantar
daftar isi
tujuan pembelajaran
materi
evaluasi
daftar isi

Tujuan Pembelajaran

untuk membenarkan pembenaran peletakan huruf dalam pengucapannya serta murid dituntut untuk menerapkan ilmu ilmu dalam pelafalan
untuk memperbagus dalam pelafalan huruf

dan untuk memperindah dalam segi pengucapan huruf agar tidak ada kesamaran saat pengucapan

serta mengurangi kesalahan kelasalahan dalam pengucapan

Pengertian tashih al qur’an

    tashih al qur’an adalah cara hubungan kontruksi dalam mengupayakan agar pembacaaan nya dalam membaca al qur’an bisa baik dan benar dalam segi makhroj dan tajwidnya.  Sebab seseorang jika belum menunai pentashihan maka dia belum bisa dikatakan ahli dalam membaca al qur’an, itu harus dilakukan pada gurunya agar mendapatkan pembenaran serta tabarruk mengharapkan keberkahan atas pembenahan itu. Dan itu bisa dilakukan dalam beberapa kali atau satu kali dalam proses pentashihan.

Loading...

Loading...

Dasar dasar tashih Al Qur’an

  dasar dasar tashih al qur’an adalah memulai dengan pembelajaran tajwid tajwid yang akan diajarkan lalu juga sifat makhrojnya yang hingga matang dalam pelafalannya serta hafal dalam memraktekan isi isi yang mengandung unsur penting dalam ilmu tajwid.

Loading...

Tujuan tashih Al Qur’an

    untuk memperbaiki bacaan seseorang dalam membaca Al Qur’an dan memberikan pembenahan dari seorang guru kepada muridnya dalam segi hal makhroj, sifat, tajwid dan hukumnya. Dan juga bertabarruk yang dilakukan oleh muridnya kepada gurunya disaat tashih Al Qur’an agar dapat menerima keberkahan dalam pentashihan tersebut.

Loading...

Loading...

Tujuan tashih Al Qur’an

    untuk memperbaiki bacaan seseorang dalam membaca Al Qur’an dan memberikan pembenahan dari seorang guru kepada muridnya dalam segi hal makhroj, sifat, tajwid dan hukumnya. Dan juga bertabarruk yang dilakukan oleh muridnya kepada gurunya disaat tashih Al Qur’an agar dapat menerima keberkahan dalam pentashihan tersebut.

Model pelaksanaannya

  Tata cara dalam mempelajari ini sangat diperlukan dalaam pembelajaran tashih al qur’an dengan menertibkan siswa atau murid untuk benar benar telah menguasai materi pembelajaran dari makhroj, sifat hukum , dan segi pelafalannya yang harus diluar kepala. Dan agar pembenahan yang akan dilakukan supaya singkat dan cepat dan tidak terlalu lama dari konsep materi tajwid serta hukumnya seperti : Nun mati atau tanwin, mim sukun,  mad dan pembahasan waqof juga ghorib dll 

Evaluasi

Evaluasi pembelajaran dalam konsep pentashihan Al Qur'an juga sangat diperlukan karena akan mendongkrak kendala dan hambatan apa saja yang dimana seorang murid atau yang hendak dalam pentashihan harus terlebih dahulu memahami ilmu ilmu dalam membaca Al Qur'an dengan baik dan benar dan tidak ada pentashihan jika dia belum sama sekali menguasai ilmu tersebut.

Daftar Pustaka

Abadi, Moh. Masyhur, “Islam, Tradisi Dan Industrialisasi”, Jurnal Karsa,Vol. XVI No.
2 (Oktober 2009).
Abdul Hakim, Al-Qur’an Cetak di Indonesia Tinjauan Kronologis Pertengahan Abad
ke-19 hingga Awal Abad ke-20, Junal Suhuf, Vol. 5, No. 2, 2012.
Admin Lajnah, Persyaratan Administrasi Penerbitan Al-Qur’an, 1 Januari 2015 dalam
http://tashikemenag.go.id/tashih/syarat, diakses pada 5 April 2020.
Akbar, Ali, “Pencetakan Mushaf Al-Qur’an di Indonesia” dalam Jurnal Suhuf, Vol. 4
No. 2, 2011.

Penutup

Dengan adanya penetapan implementasi tersebut , maka akan dapat membantu dan memudahkan jalannya industrialisasi pentashihan. Dan agar dapat terealisasikan dengan baik dan bermanajemen yang benar juga menimalisir kekurangan atau kendala yang harus kita hadapi dalam menjalankannya serta akan memberikan dampak bagi progam sistem yang akan dijalankan. sekian orientasi yang singkat dari saya, dan maaf jika ada kata yang kurang memuaskan bagi audiens. Dan semoga bermanfaat bagi kita semuanya. Amiin.
Terimakasih Wassalamu'alaikum wr wb