Book Creator

TYPES OF BULIYING

by rizky amalia

Pages 2 and 3 of 21

TYPES
OF
BULLYING
Loading...
APA ITU BULLYING ?
Loading...
Loading...
Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa
Loading...
tertekan, trauma, dan tak berdaya. Tujuan melakukan bullying bukanlah untuk membangun hubungan, melainkan untuk mempermalukan dan menyakiti korban sehingga pelaku merasa lebih hebat.Namun, perlu diwaspadai bahwa walaupun bercanda tidak memiliki tujuan awal buruk, tapi hal yang lucu bagi seorang anak, mungkin tidak menyenangkan bagi anak lainnya.
Loading...
Bullying ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar rasagamagenderseksualitas, atau kemampuan. Tindakan penindasan terdiri atas empat jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan siber. Budaya penindasan dapat berkembang di mana saja selagi terjadi interaksi antar manusia, dari mulai di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lingkungan
Loading...
1. BALAS DENDAM
Biasanya pelaku juga pernah menjadi korban bullying. Ia melakukan ini untuk membalas apa yang pernah dirasakannya.

2. INGIN DIAKUI
Pelaku biasanya ingin menunjukkanbahwa ia berkuasa dan kuat. Karenanya, ia menindas orang yang lebih lemah dibandingkan dirinya.

3. EKSPOS KEKERASAN
Terkadang pelaku bullying mencontoh dari media ataupun tindakan orang dilingkungannya.

4. KURANG PERHATIAN
Pelaku membully untuk mendapatkan perhatian dari orang orang disekitarnya.
Loading...
Penyebab orang melakukan bullying
Loading...
1. BALAS DENDAM
Biasanya pelaku juga pernah menjadi korban bullying. Ia melakukan ini untuk membalas apa yang pernah dirasakannya.

2. INGIN DIAKUI
Pelaku biasanya ingin menunjukkanbahwa ia berkuasa dan kuat. Karenanya, ia menindas orang yang lebih lemah dibandingkan dirinya.

3. EKSPOS KEKERASAN
Terkadang pelaku bullying mencontoh dari media ataupun tindakan orang dilingkungannya.

4. KURANG PERHATIAN
Pelaku membully untuk mendapatkan perhatian dari orang orang disekitarnya.
TYPES OF BULLYING
1. Physical Bullying
Kekerasan fisik adalah hal yang paling kejam. Efek dari kekerasan fisik tidak hanya memengaruhi anak yang jadi korban dan pelaku saja, tapi juga bagi anak yang melihat atau saksi bullying tersebut. Kekerasan fisik dapat bermula dari lelucon yang kasar, mencuri, atau kekerasan seksual. Kekerasan fisik biasanya seperti mendorong, memukul, menampar, meludah, menyandung, merusak barang-barang korban, dan lain sebagainya. Bullying dapat terjadi akibat beberapa hal, misalnya ingin mengontrol seseorang atau ingin diterima di semua kelompok sehingga melakukan bullying.

Berikut ciri-ciri anak yang menjadi korban bully fisik:
1. Pulang ke rumah dengan luka, lebam, atau luka yang tidak jelas.
2. Buku dan baju kotor atau rusak.
3. Sering kehilangan barang-barang saat pulang sekolah.
4. Mengeluh tentang sekolahnya dan merasa tidak nyaman.
5. Terlihat sedih dan stres saat ingin sekolah atau beraktivitas.
6. Merasa tidak percaya diri, takut, dan ingin kabur dari rumah.
7. Berbicara tentang kekerasan atau balas dendam.
 
Jika anak adalah salah satu korban bullying, dukung ia dengan cinta, ajarkan rasa kasih sayang. Jelaskan kepadanya, jika ia dibully itu bukan kesalahan mereka dan tindakan bully itu tidak benar. Kemudian jika Mums mengetahui anak dibully, segera laporkan ke sekolah.
 
2. Verbal Bullying
Verbal bullying adalah kejahatan yang dilakukan dengan mengejek dan menghina korban dengan kata-kata. Mungkin bagi beberapa anak atau orang tua, hal seperti ini adalah kata-kata biasa. Namun, justru kekerasan verbal adalah awal mula tindakan bullying berkembang.
 
Seseorang yang memiliki nama julukan atau panggilan tertentu yang bersifat mengejek, akan tumbuh dengan nama tersebut selama hidupnya. Hal itu dapat membuat anak menjadi tidak percaya diri, mudah terintimidasi, merasa tertekan, bahkan bisa menjadi dendam.

Ejekan verbal dapat berupa fisik, berat badan, wajah, ras, seksual, bahkan gender. Walaupun teman-temannya hanya bercanda, namun bullying secara verbal akan membuat anak mengalami trauma semasa hidupnya.
3. Cyber Bullying
Dengan berkembangnya zaman, para pelaku bullying dengan mudah melakukan aksinya melalui alat elektronik. Alat elektronik tersebut bisa berupa handphone, komputer, dan tablet dengan menggunakan aplikasi media sosial, pesan singkat, hingga chatting. Anak yang menjadi korban cyber bullying biasanya juga dibully secara langsung oleh teman-temannya. Mengapa cyber bullying berbeda?
Cyber bullying dapat terjadi 24 jam sehari, 7 hari seminggu, hingga mencapai ke korban walaupun ia sedang sendirian.

Cyber bullying dapat dilakukan dengan mengunggah foto dan kata-kata yang tidak diketahui sumbernya dan mencapai audiens yang luas.
Menghapus foto, pesan, dan komentar sangat sulit jika sudah terlanjur diunggah. Cyber bullying dapat menyerang korban kapan dan di mana saja.

 Saat anak sedang sendiri, di rumah maupun bersama keluarga, anak yang sudah memiliki gadget sendiri akan mudah mendapatkan tindakan bully dari orang-orang. Media sosial sebenarnya dapat digunakan untuk menghilangkan stres dan mengunggah hal-hal yang positif. Tapi, tidak sedikit orang yang menggunakannya untuk membully orang lain. Efek yang dihasilkan dari anak yang menjadi korban cyber bullying biasanya:
1. Menggunakan narkoba dan alkohol.
2. Tidak menghadiri kelas.
3. Tidak percaya diri.
4. Tidak ingin pergi sekolah.
5. Memiliki nilai sekolah yang buruk.
PrevNext