Book Creator | Demonstrasi Kontekstual - Menerapkan Inkuiri Apresiatif

Demonstrasi Kontekstual - Menerapkan Inkuiri Apresiatif

Penerapan Inquiri Apresiatif dalam Tahapan BAGJA

Rico Sukirno Putra
CGP Angkatan 4
Kabupaten Blitar

Apa yang dimaksud dengan Inkuiri Apresiatif?

Inkuiri Apresiatif (IA) dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Konsep IA ini pertama kali dikembangkan oleh David Cooperrider (Noble & McGrath, 2016). IA menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan pendidikan positif. Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini merupakan potensi dan aset organisasi. Dengan demikian, dalam implementasinya, IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi, sebelum organisasi menapak pada tahap selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan

Tahapan BAGJA

Visi

"Menjadi Murid yang beriman dan bertaqwa, beradab, berbudi pekerti luhur, cerdas, berkarakter, berjiwa merdeka, kreatif, kolaboratif, inovatif, dan berwawasan global."

Prakarsa Perubahan

“Menumbuhkan rasa percaya diri pada Murid melalui kelompok belajar.”

B-uat Pertanyaan Utama:

1. Apa manfaat dari sikap percaya diri yang dimiliki oleh murid?

2. Mengapa anak tidak percaya diri?

3. Bagaimana pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada murid?

Daftar tindakan yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan:

1. Mencari informasi dan diskusi dengan rekan sejawat dan mencari literature dari internet.

2. Memberi anak motivasi tentang manfaat dari percaya diri.

3. Mencoba beberapa kegiatan dalam pembelajaran untuk melatih rasa percaya diri.

4. Membiasakan semua anak mempunyai kesempatan yang sama dalam pembelajaran.

A-mbil pelajaran :

Apa yang diperlukan oleh guru dan murid untuk dapat meningkatkan rasa percaya diri melalui belajar kelompok?