Book Creator

Perawatan Bayi Baru Lahir

by Mia Dian Sari

Pages 4 and 5 of 57

"Perawatan Bayi Baru Lahir di Rumah"
Oleh : Mia Dian Sari, A.Md.Kep
NIP. 19910830 202012 2 013
"Semoga Allah memberi berkah kepadamu Bunda dan Ayah. Semoga bayinya menjadi anak yang sholeh/sholehah. Dan semoga kita sebagai orang tua dimudahkan, dikuatkan, dan dilancarkan dalam mendidik serta mengasuh hingga menjadi anak yang sukses dunia akhirat." Aamiin :)




Selamat ya bunda atas kelahiran bayi kecilnya..
Bagaimana perasaan bunda setelah kehadiran bayi kecilnya?? Pasti senang kan...


Semoga bayi kecilnya bunda dapat tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat..
Aamiin..



Semoga Buku ini bisa bermanfaat buat bunda dalam melakukan perawatan pada bayi baru lahir nya ketika sudah berada di rumah ya bunda...

Selamat membaca


Salam Hangat dan Sayang

Mia :)




Selamat ya bunda atas kelahiran bayi kecilnya..
Bagaimana perasaan bunda setelah kehadiran bayi kecilnya?? Pasti senang kan...


Semoga bayi kecilnya bunda dapat tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat..
Aamiin..



Semoga Buku ini bisa bermanfaat buat bunda dalam melakukan perawatan pada bayi baru lahir nya ketika sudah berada di rumah ya bunda...

Selamat membaca


Salam Hangat dan Sayang

Mia :)
Loading...
Loading...

"Perawatan Bayi Baru Lahir Di Rumah "

1. Mandikan bayi dengan air hangat dan cara yang cepat
2. Merawat tali pusat dengan metode kering.
3. Merawat kuku dan membersihkan telinga, mata, dan alat genetalia bayi.
3. Perhatian untuk Pakaian bayi
4. Pelaksanaan Bayi Kuning
5. Menjemur Bayi
6. Tanda Bayi Cukup ASI
7. Makna tangisan bayi.
8. Tips menenangkan bayi
9. Ketika si kecil sakit
10. Tanda bahaya pada bayi baru lahir
Loading...
Yang harus di persiapkan :

1. Air hangat
2. Lap handuk kecil atau sepon lembut
3. Sabun dan sampo bayi
4. Handuk kering
5. Popok dan baju yang bersih, kain bedong jika di butuhkan
Loading...
Loading...
Bayi tidak perlu menggunakan gurita karena
(1) Gurita menghambat gerakan napas bayi yang masih lebih banyak menggunakan otot perut daripada otot dada (2) Gurita menutup tali pusat sehingga tali pusat lebih lama kering dan lebih lama lepas/puput
(3) Gurita menyulitkan proses sentuhan kulit ibu dengan kulit bayi yang banyak manfaatnya
Loading...
"MEMANDIKAN BAYI"
Loading...
Yang harus di persiapkan :

1. Air hangat
2. Lap handuk kecil atau sepon lembut
3. Sabun dan sampo bayi
4. Handuk kering
5. Popok dan baju yang bersih, kain bedong jika di butuhkan
Loading...
Loading...
Loading...
Bayi tidak perlu menggunakan gurita karena
(1) Gurita menghambat gerakan napas bayi yang masih lebih banyak menggunakan otot perut daripada otot dada (2) Gurita menutup tali pusat sehingga tali pusat lebih lama kering dan lebih lama lepas/puput
(3) Gurita menyulitkan proses sentuhan kulit ibu dengan kulit bayi yang banyak manfaatnya
Langkah Memandikan Bayi
1. Siapkan perlengkapan mandi
2. Pastikan ruangan hangat dan nyaman
3. Isi bak mandi setinggi 8 inchi air hangat
4. Buka baju bayi, lalu lap dengan handuk tangan yang sudah di beri sabun secukupnya.
5. Mulai bersihkan dari rambut wajah lalu badan
6. Topang leher dan kepala saat memegang bayi
7. Bawalah ke air, bersihkan dari atas ke bawah, depan ke belakang.
8. Bersihkan area genital
9. Keringkan dengan handuk
10. Pakaikan baju dan beri ciuman harum di kepala
NB
Batasi penggunaan kosmetik bayi, seperti bedak, minyak telon, minyak kayu putih, maupun baby oil. Penggunaan kosmetik menutup pori-pori sehingga membuat kulit bayi “tidak bernapas” dan lebih mudah mengalami iritasi serta dapat memicu alergi. Jika kulit bayi cenderung kering, losion yang tidak mengandung pewangi dapat diberikan.
8. Bersihkan area genital
9. Keringkan dengan handuk
10. Pakaikan baju dan beri ciuman harum di kepala
NB
Batasi penggunaan kosmetik bayi, seperti bedak, minyak telon, minyak kayu putih, maupun baby oil. Penggunaan kosmetik menutup pori-pori sehingga membuat kulit bayi “tidak bernapas” dan lebih mudah mengalami iritasi serta dapat memicu alergi. Jika kulit bayi cenderung kering, losion yang tidak mengandung pewangi dapat diberikan.
MERAWAT TALI PUSAT
1. Cuci tangan dengan baik dan saksama sebelum dan sesudah memegang bayi.
2. Tidak membubuhkan apapun pada tali pusat.
3. Biarkan tali pusat terbuka. Tidak perlu menutupnya dengan kasa apalagi dengan popok bayi atau bahkan gurita.
4. Jaga agar tali pusat tidak basah dan tidak terkena air seni atau tinja bayi. Lipat popok di bawah tali pusat
5. Jika tali pusat terkena kotoran, segera cuci dengan air bersih dan sabun, lalu keringkan dengan kain bersih hingga betul-betul kering.
6. Biarkan tali pusat terlepas secara alami dan jangan mencoba untuk menariknya karena dapat menimbulkan perdarahan
7. Perhatikan adanya tanda infeksi (setiap hari), yakni:
a. Tampak nanah
b. Kemerahan dengan atau tanpa pembengkakan pada pusar dan kulit sekitarnya
c. Tercium bau tak sedap dari tali pusat
8. Laporkan segera ke tenaga kesehatan jika terdapat tanda infeksi atau perdarahan pada tali pusat.
7. Perhatikan adanya tanda infeksi (setiap hari), yakni:
a. Tampak nanah
b. Kemerahan dengan atau tanpa pembengkakan pada pusar dan kulit sekitarnya
c. Tercium bau tak sedap dari tali pusat
8. Laporkan segera ke tenaga kesehatan jika terdapat tanda infeksi atau perdarahan pada tali pusat.
Setelah dipotong, tali pusat dioles antiseptik. Setelah itu, biarkan terbuka dan kering (tidak dikompres cairan antiseptik).
Merawat & Memotong Kuku
1. Gunakan hanya gunting kuku khusus bayi dengan ujung bundar agar tidak melukai
2. Gunting kuku setiap 3 hari sekali
3. Gosok sisa kuku dengan sisi gunting kuku yang bergerigi untuk melembutkan kuku yang baru di potong
4. Menggunting kuku saat bayi terbangun :
a. Mintalah bantuan untuk memegangi bayi agar tenang
b. Lakukan dengan bersenandung
1. Bersihkan cukup bagian luar telinga karena telinga adalah organ self-healing
2. Gunakan kain lap atau kapas
3. Tidak ada benda/cairan yang boleh dimasukkan ke dalam telinga , kecuali dengan ketentuan tim medis.
4. Memasukkan cotton bud, benda tajam/runcing ke telinga akan membuat kotoran makin masuk ke dalam serta dapat menimbulkan iritasi, bahkan perdarahan.
PrevNext