Dasar Filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Hakikat pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah segala daya upaya yang dikerahkan secara satu kesatuan untuk tujuan memerdekakan aspek lahir dan batin manusia.
Tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah memajukan kesempurnaan hidup yaitu kehidupan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Oleh karena itu pendidik menuntun anak pada kehidupan yang selaras dengan alam dan masyarakat.
Tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah memajukan kesempurnaan hidup yaitu kehidupan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Oleh karena itu pendidik menuntun anak pada kehidupan yang selaras dengan alam dan masyarakat.
Enjoy!
04
Prinsip pemikiran Ki Hajar Dewantara
43
34
08
12
18
Ki Hajar Dewantara pada prinsip pemikirannya menggagaskan bahwa guru sebaiknya berprinsip :
" Ing Ngarso Sung Tulodho "
yang artinya di depan memberi teladan
" Ing Madya Mangun Karso "
yang berarti di tengah membangun kekuatan dan terus berkarya
" Tut Wuri Handayani "
yang dibelakang memberi dorongan untuk peserta didik.
Dari ketiga prinsip tersebut menjadikan alasan bahwa pemikiran Ki Hajar Dewantara sangatlah sesuai dengan penerapan ide sebagai seorang guru. Hal ini dikarenakan bahwa guru sebaiknya menjadi teladan bagi peserta didik , selalu menjadi penyemangat serta memotivasi dalam proses pembelajaran dan memberi dorongan untuk peserta didik.
" Ing Ngarso Sung Tulodho "
yang artinya di depan memberi teladan
" Ing Madya Mangun Karso "
yang berarti di tengah membangun kekuatan dan terus berkarya
" Tut Wuri Handayani "
yang dibelakang memberi dorongan untuk peserta didik.
Dari ketiga prinsip tersebut menjadikan alasan bahwa pemikiran Ki Hajar Dewantara sangatlah sesuai dengan penerapan ide sebagai seorang guru. Hal ini dikarenakan bahwa guru sebaiknya menjadi teladan bagi peserta didik , selalu menjadi penyemangat serta memotivasi dalam proses pembelajaran dan memberi dorongan untuk peserta didik.
Mengibaratkan bahwa pendidikan adalah sebuah ladang untuk bercocok tanam.
Ki Hajar Dewantara
Mengibaratkan bahwa pendidikan adalah sebuah ladang untuk bercocok tanam.
Penuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak adalah
merupakan salah satu tujuan dari pendidikan. Seperti yang sudah dijelaskan oleh
Ki Hajar Dewantara bahwa pendidik hanyalah menuntun tumbuh atau hidupnya kodrat
yang ada pada anak-anak supaya dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup
dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Ki Hajar Dewantara dalam hal ini mengibaratkan anak-anak
(murid) sudah menjadi tanaman atau tumbuhan yang di tanam di lahan,sedangkan
guru berperan sebagai petani atau tukang kebunnya.Hal ini bisa diartikan bahwa
kita sebagai pendidik agar memposisikan diri kita sebagai fasilitator/pengarah
yang mampu memamongi perbedaan karakter anak untuk mencapai kemerdekaan
belajarnya.
Pendidikan berkaitan dengan Kodrat
Alam dan kodrat Zaman adalah merupakan penyelarasan terhadap perkembangan zaman
dengan karakter masing-masing anak.Tentu saja gaya pembelajran yang kita terima
pada masa kecil dulu sangatlah berbeda dengan gaya pembelajaran pada masa
sekarang.
merupakan salah satu tujuan dari pendidikan. Seperti yang sudah dijelaskan oleh
Ki Hajar Dewantara bahwa pendidik hanyalah menuntun tumbuh atau hidupnya kodrat
yang ada pada anak-anak supaya dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup
dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Ki Hajar Dewantara dalam hal ini mengibaratkan anak-anak
(murid) sudah menjadi tanaman atau tumbuhan yang di tanam di lahan,sedangkan
guru berperan sebagai petani atau tukang kebunnya.Hal ini bisa diartikan bahwa
kita sebagai pendidik agar memposisikan diri kita sebagai fasilitator/pengarah
yang mampu memamongi perbedaan karakter anak untuk mencapai kemerdekaan
belajarnya.
Pendidikan berkaitan dengan Kodrat
Alam dan kodrat Zaman adalah merupakan penyelarasan terhadap perkembangan zaman
dengan karakter masing-masing anak.Tentu saja gaya pembelajran yang kita terima
pada masa kecil dulu sangatlah berbeda dengan gaya pembelajaran pada masa
sekarang.
Loading...
Loading...
Loading...
Our tips for NYCLoading...
CityLoading...
THELoading...
Loading...
Sistem Among, Budi Pekerti dan Tri Pusat PendidikanSistem among menurut Ki Hajar Dewantoro
berarti guru itu menjaga membina dan mendidik anak dengan kasih sayang.
Budi Pekerti menurut Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa
pendidikan budi pekerti atau watak atau karakter merupakan perpaduan gerak
pikiran,perasaan dan kemauan atau kehendak sehingga menimbulkan tenaga dalam
hal ini berarti perpaduan antara cipta (kognitif), karsa (afektif) sehingga
menciptakan sebuah karya (psikomotor).
Tri Pusat Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara
pewarna dalam peserta didik adalah keluarga, sekolah dan masyarakat.
Photo of
THE SCHOOL
Kegiatan keagamaan seperi sholat duhur dan sholat Jum'at berjamaah.
Kegiatan Kedisiplinan seperti apel pagi,upacara dan paskibraka
Berbagai extrakurikuler seperti tari,seni dan olahraga
Demonstrasi hasil penerapan ide/gagasan terkait pemikiran Ki Hajar Dewantara secara kontekstual di sekolah kami.
News
ROUND
Tantangan dan Solusi penerapan pemikiran Ki Hajar Dewantara sesuai dengan konteks kelas dan sekolah.
Tantangan penerapan pemikiran KHD sesuai dengan konteks kelas dan sekolah.
1. Membiasakan melaksanakan kegiatan yang harus benar-benar dilaksanakan setiap harinya dan harus mempunyai dampak juga makna untuk peserta didik.
2. Melaksanakan pembelajaran dan menjadi tauladan, penyemangat dan pendorong bagi perserta didik sesuai dengan kodrat alam dan zamannya.
3. Keterlibatan orang tua murid yang terkadang kurang mendukung dengan kegiatan peserta didik.
1. Membiasakan melaksanakan kegiatan yang harus benar-benar dilaksanakan setiap harinya dan harus mempunyai dampak juga makna untuk peserta didik.
2. Melaksanakan pembelajaran dan menjadi tauladan, penyemangat dan pendorong bagi perserta didik sesuai dengan kodrat alam dan zamannya.
3. Keterlibatan orang tua murid yang terkadang kurang mendukung dengan kegiatan peserta didik.
Solusi penerapan pemikiran Ki Hajar Dewantara sesuai dengan konteks kelas dan sekolah.
Selalu menerapkan sikap ing ngarso song tulodho (yang di depan menuntun), ing madyo mangun karso ( yang di tengah membersamai) dan tut wuri handayani (memberi dorongan atau semangat)
Selalu belajar dan belajar lagi dalam mengikuti perkembangan zaman yang terus berputar terutama teknologi yang berganti dengan cepatnya pada abad ini.
Solusi penerapan pemikiran Ki Hajar Dewantara sesuai dengan konteks kelas dan sekolah.
Selalu menerapkan sikap ing ngarso song tulodho (yang di depan menuntun), ing madyo mangun karso ( yang di tengah membersamai) dan tut wuri handayani (memberi dorongan atau semangat)
Selalu belajar dan belajar lagi dalam mengikuti perkembangan zaman yang terus berputar terutama teknologi yang berganti dengan cepatnya pada abad ini.
Bersama-sama dengan pihak lain di sekolah seperti wali kelas dan guru BK untuk lebih menyatukan rasa antara peserta didik, orangtua (keluarga) dengan sekolah.