Loading...

Petak Umpet

Loading...

By: MARTHA

Kata Pengantar

Puji Tuhan, telah terciptanya buku tentang petak umpat sebagai tempat bermain tanpa alat. Anak belajar untuk bermain tanpa rasa takut. Anak belajar untuk bersosialisasi bersama teman. Selain itu dengan kegiatan ini bisa belajar dengan bermain. Anak bisa sabar untuk menunggu dengan sabar teman lain yang akan bermain sesuai urutan

Hey, teman-teman! Apa kabar? Aku harap kalian semua baik-baik saja. Hari ini aku ingin berbicara tentang puisi. Ya, puisi. Aku tahu, mungkin sebagian besar dari kalian tidak terlalu suka dengan puisi. Tapi, tahukah kalian bahwa menulis puisi bisa menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan diri?
Sebelum kita membahas lebih dalam tentang bagaimana cara menulis puisi, aku ingin bertanya dulu. Apa sih yang kalian pikirkan ketika mendengar kata puisi? Apakah kalian langsung membayangkan kata-kata yang sulit dipahami, bahasa yang kaku, atau bahkan gambaran seorang penyair yang kesepian dan menderita?

Puji Tuhan, telah terciptanya buku tentang petak umpat sebagai tempat bermain tanpa alat. Anak belajar untuk bermain tanpa rasa takut. Anak belajar untuk bersosialisasi bersama teman. Selain itu dengan kegiatan ini bisa belajar dengan bermain. Anak bisa sabar untuk menunggu dengan sabar teman lain yang akan bermain sesuai urutan

Hey, teman-teman! Apa kabar? Aku harap kalian semua baik-baik saja. Hari ini aku ingin berbicara tentang puisi. Ya, puisi. Aku tahu, mungkin sebagian besar dari kalian tidak terlalu suka dengan puisi. Tapi, tahukah kalian bahwa menulis puisi bisa menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan diri?
Sebelum kita membahas lebih dalam tentang bagaimana cara menulis puisi, aku ingin bertanya dulu. Apa sih yang kalian pikirkan ketika mendengar kata puisi? Apakah kalian langsung membayangkan kata-kata yang sulit dipahami, bahasa yang kaku, atau bahkan gambaran seorang penyair yang kesepian dan menderita?

Hey, teman-teman! Apa kabar? Aku harap kalian semua baik-baik saja. Hari ini aku ingin berbicara tentang puisi. Ya, puisi. Aku tahu, mungkin sebagian besar dari kalian tidak terlalu suka dengan puisi. Tapi, tahukah kalian bahwa menulis puisi bisa menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan diri?
Sebelum kita membahas lebih dalam tentang bagaimana cara menulis puisi, aku ingin bertanya dulu. Apa sih yang kalian pikirkan ketika mendengar kata puisi? Apakah kalian langsung membayangkan kata-kata yang sulit dipahami, bahasa yang kaku, atau bahkan gambaran seorang penyair yang kesepian dan menderita?

Puji Tuhan atas rahmatNya, penulis mencoba menulis buku tentang petak umpat sebagai tempat bermain tanpa alat. Anak belajar untuk bermain dengan menyenangkan sambil belajar. Anak belajar untuk bersosialisasi bersama teman. Dengan kegiatan bermain petak umpet, anak bisa bermain tradisional dan belajar lebih, melatih kesabaran dan menerapkan kejujuran dan sportivitas anak di dalam bermain bersama teman.

Hey, teman-teman! Apa kabar? Aku harap kalian semua baik-baik saja. Hari ini aku ingin berbicara tentang puisi. Ya, puisi. Aku tahu, mungkin sebagian besar dari kalian tidak terlalu suka dengan puisi. Tapi, tahukah kalian bahwa menulis puisi bisa menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan diri?
Sebelum kita membahas lebih dalam tentang bagaimana cara menulis puisi, aku ingin bertanya dulu. Apa sih yang kalian pikirkan ketika mendengar kata puisi? Apakah kalian langsung membayangkan kata-kata yang sulit dipahami, bahasa yang kaku, atau bahkan gambaran seorang penyair yang kesepian dan menderita?

Cara Bermain Petak Umpet:

1. Satu anak menutup mata dan menghitung mundur
2. Pemain lain bersembunyi di satu tempat sebelum hitungan selesai
3. Setelah hitungan selesai, pemain yang menutup mata bisa membuka matanya lalu mencari anak yang sembunyi di suatu tempat

Daftar Isi

Manfaat permainan petak Umpet:

1. Anak belajar untuk bersosialisasi bersama teman
2. Anak belajar bersabar menunggu giliran
3. Anak belajar kejujuran

CAPAIAN PEMBELAJARAN:

• CP Nilai Agama: Anak bisa menghargai teman lain dengan berbagai perbedaaan dan mempraktekkan perilaku baik dan berakhlak mulia. Anak belajar mencintai alam dan lingkungannya saat anak bersembunyi di suatu tempat
• CP Jati Diri: Anak mengekspresikan kondisi emosi diri saat bersosialisasi dengan teman. Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan, aturan dan norma yang ada.
• CP Literasi: Anak memahami informasi secara lisan, anak mengenal dan menggunakan konsep pra matematika (saat menghitung) untuk memecahkan, masalah dan anak menunjukkan kemampuan dasar berpikir kritis, kreatif dan kolaboratif