Book Creator

Koneksi Antar Materi 2.3 Rekognisi

by Widiatris Apriyani Kumowal

Cover

Loading...
KONEKSI ANTAR MATERI

MODUL 2.3
Loading...


1. pengalaman/materi pembelajaran yang baru
saja diperoleh.

Pengalaman belajar jika berdasarkan peran saya
sebagai fasilitator tentu saja berbeda dari CGP Reguler terkait materi karena saya
sendiri sudah pernah mengampu modul coaching sebagai  narasumber, namun pengalaman bermakna tetap
ada dengan belajar Bersama.  Saya belajar
dari diskusi Bersama para CGP yang saya padukan dengan pemahaman saya terkait
materi coaching adalah dalam bentuk ketrampilan yang terasah dengan beragam
masalah yang ditampilkan sebagai topik coaching serta sharing terkait konsep
coaching dalam konteks guru bimbingan konseling.  Bentuk pertnyaan yang tidak berakhir sebagai
arahan tanpa disadari sebagai bagian dari kebiasaan yang dilakukan dalam
melakukan bimbingan konseling kepada anak.
2. Emosi-emosi yang dirasakan terkait
pengalaman belajar 

Pembelajaran coaching melahirkan beragam emosi
yang pastinya merasa Bahagia karena dapat memberikan bantuan kepada orang lain
(CGP) untuk memahami dirinya sendirinya untuk mendeteksi seberapa besar potensi
yang dapat diwujudkan dalam memberdayakan dirinya.  Rasa tertantang untuk lebih melatih diri
sehingga bisa lebih terampil dalam mempraktekkan coaching sehingga membentuk
pola kebiasaan dan dapat menjadi gaya hidup dalam mengembangkan diri dan orang
lain.  Keingintahuan juga merupakan
perasaan yang timbul karena merasa masih perlu untuk terus belajar dengan
melihat  beragam masalah dan dinamika
dalam dunia Pendidikan membuat saya merasa kurang jika tidak terus
belajar.  Pada hakikatnya saya merasa
sangat bersyukur memiliki kesempatan belajar coaching sehingga membuka wawasan
sebagai tenaga pendidik.
3. Apa yang sudah baik berkaitan
dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar?

Hal yang sudah baik dominan berkisar tentang
ketrampilan dalam mempraktekkan percakapan coaching dalam keseharian sehingga
dapat membangun sebuah konsep belajar yang dapat menunjukkan keberpihakan
kepada anak.  Percakapan coaching sangat
membantu guru dan siswa karena saya melihat itu disaat kita melakukan
percakapan coaching dalam suasana informal disaat teman guru meminta dan
menanyakan sesuatu terkait proses belajar, konsep pedagogi, dan profesionalitas
sebagai tenaga penduduk atau saat peserta didik membutuhkan bantuan terkait
permasalahan yang dihadapai dalam belajar atau yang mempengaruhi dalam menjani
proses belajar seperti saat guru meminta saya terkait bagaimana caranya
Menyusun pembelajaran dengan konsep diferensiasi atau bagaiman peserta didik
merasa nyaman belajar di kelas karena merasa tidak seirama dengan
teman-temannya di kelas.
4. Apa yang perlu diperbaiki terkait
dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar 

Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam penerapan
coaching lebih kepada bagaimana menerapkan konsep coaching dalam membentu
seorang guru untuk memahami nilai dan perannya sebagai tenaga pendidik karena
terkadang percakapan coaching masih berbasis pada pemecahan masalah, refleksi,
perencanaan, dan kalibrasi sehingga tidak secara spesik menyentuh visi pribadi
guru yaitu bagaimana membangun nilai diri yang kuat untuk melahirkan visi yang
sesuai dengan potensi guru termasuk dalam membangun nilai diri dan memahami
peran sebagai seorang tenaga pendidik. 
Konsep coaching berdasarkan membangun visi, nilai, dan memahami peran
guru merupakan hal yang masih terus dipelajari sehingga dapat membentuk
percakapan yang diharapkan.
5. keterkaitan terhadap kompetensi
dan kematangan diri pribadi

Pembelajaran yang dihadirkan sebelum
modul coaching sangat membantu kematangan diri yaitu hal yang terkait
kompetensi sosial emosional yang membantu saya dalam menjalankan peran sebagai
coach atau supervisor.  KSE membentuk
kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial , manajemen diri dan pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab sehingga dapat menghasilkan wellbeing atau
kematangan dalam konsep berpikir dan bersikap yang sanga dibutuhkan dalam
coaching karena akan menghindarkan dari bentuk laber atau asumsi kepada
seseorang atau suatu keadaan dari si coachee atau yang disampaikannya.  Praktek coaching membuat kita melatih diri
untuk memiliki wellbeing dengan memiliki kompetensi KSE yang teruji.


Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP

Indikator:

Dalam refleksinya, CGP menyampaikan analisis terkait topik dengan
indikator sebagai berikut:

1. memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi
dan menggalinya lebih jauh

Pertanyaan mendasar setelah mempelajari dan
mempraktikan coaching berkorelasi dengan seberapa mampu saya atau mungkin
teman-teman guru melakukan coaching tanpa melibatkan rasa dalam arti harafiah
namun lebih kepada RASA sebgai konsep teknis dalam coaching.  Pertanyaan ini mangacu pada manusia yang
cenderung mengunakan rasa dalam arti sesunguhnya ketimbang RASA sebagai bentuk
Teknik dari mengajukan pertanyaan berbobot
PrevNext