Loading...
BAB I PENDAHULUAN
Loading...
Latar Belakang Loading...
Merdeka belajar merupakan kebijakan baru yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Munculnya konsep merdeka belajar didorong keinginan Nadiem Makariem untuk menciptakan suasana belajar yang bahagia tanpa dibebani dengan pencapaian skor atau nilai tertentu. (Nadiem Makariem dalam Tempo.com, 2020).
Merdeka belajar merupakan kemerdekaan berpikir. Dengan adanya konsep merdeka belajar sistem pengajaran akan mengalami perubahan
dari bernuansa di dalam kelas menjadi di luar kelas. Pembelajaran
akan lebih nyaman karena murid akan lebih banyak berdiskusi dengan
guru, belajar dengan outing class,dan melatih anak untuk lebih mandiri, berani, cerdik, dan berkarakter. (Nadiem Makariem dalam Tempo.com, 2020).
Loading...
Konsep Merdeka Belajar yang dikemukakan oleh Menteri Pendidikan selaras dengan konsep pembelajaran di PAUD, yaitu memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih kegiatan belajar yang diinginkannya, serta memenuhi hak anak yaitu bermain. Oleh karena itu, hendaknya PAUD dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi anak,bukan hanya tentang mengajarkan anak cepat membaca, menulis dan berhitung saja. Loading...
3Loading...
Agar proses pembelajaran di PAUD bermakna maka hendaknya bahan ajar yang akan diberikan kepada anak disesuaikan denganlingkungan terdekat anak, menggunakan media konkret/nyata, dan
kegiatan yang dilakukan dapat menciptakan suasana belajar seraya bermain.Selain itu, guru harus menerapkan pembelajaran saintifik (5M). Yaitu pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak untuk mendapatkanpengalaman belajar melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar/mengumpulkan informasi,mengasosiasi, dan mengkomunikasikan
Loading...
Untuk menerapkan pembelajaran saintifik guru perlu memahami cara mempersiapkan lingkungan belajar yang kondusif, guru perlu mengelola pembelajaran dengan efektif, guru mampu memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi denganlingkungannya, guru perlu mengenali kecepatan belajar anak dan menghargai mereka sebagai individu yang mampu belajar mandiri. Apabila konsep pembelajaran tersebut benar-benar diterapkan pada anak usia dini maka anak akan memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi, berkolaborasi, berfikir kritis, dan bertindak kreatif. Maka, Indonesia akan memiliki generasi yang bukan hanya
pintar menghafalkan, namun juga memiliki generasi yang mampu
menciptakan hal-hal baru, baik dalam bidang pendidikan, sosial politik, budaya,teknologi, seni, dsb.nya. Sehingga Indonesia Emas 2045 dapat tercapai secara optimal.
Loading...
4