Book Creator

kelompok II

by amanda asri

Pages 6 and 7 of 49

Loading...
BAB I
PENDAHULUAN
Loading...
Latar Belakang
Loading...
Merdeka belajar merupakan kebijakan baru yang dicanangkan oleh   Menteri   Pendidikan   dan   Kebudayaan.   Munculnya  konsep merdeka   belajar   didorong keinginan   Nadiem   Makariem  untuk menciptakan  suasana  belajar yang  bahagia  tanpa dibebani  dengan pencapaian   skor  
atau   nilai   tertentu.  (Nadiem   Makariem   dalam Tempo.com,   2020).     
Merdeka   belajar   merupakan kemerdekaan berpikir. Dengan adanya konsep merdeka belajar sistem pengajaran akan  mengalami  perubahan 
dari  bernuansa  di dalam  kelas  menjadi di luar  kelas.  Pembelajaran 
akan  lebih  nyaman karena  murid  akan lebih banyak  berdiskusi  dengan 
guru,  belajar  dengan outing class,dan melatih anak untuk lebih mandiri, berani, cerdik, dan berkarakter. (Nadiem Makariem dalam Tempo.com, 2020).   
Loading...
Konsep   Merdeka  Belajar yang  dikemukakan  oleh Menteri Pendidikan  selaras  dengan konsep  pembelajaran  di PAUD,  yaitu memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih kegiatan belajar yang diinginkannya,  serta  memenuhi hak  anak  yaitu bermain.  Oleh karena itu, hendaknya PAUD dapat  memberikan pembelajaran  yang bermakna bagi anak,bukan hanya tentang  mengajarkan anak cepat membaca, menulis dan berhitung saja.
Loading...
3
Loading...
Agar proses pembelajaran di PAUD bermakna  maka  hendaknya bahan  ajar  yang akan  diberikan kepada   anak  disesuaikan   dengan
lingkungan  terdekat anak, menggunakan media  konkret/nyata,  dan 
kegiatan  yang  dilakukan dapat  menciptakan suasana belajar seraya bermain.Selain itu, guru harus  menerapkan  pembelajaran saintifik  (5M).  Yaitu pembelajaran yang  memberikan  kesempatan kepada  anak  untuk mendapatkanpengalaman    belajar    melalui   kegiatan    mengamati,    menanya, menalar/mengumpulkan informasi,mengasosiasi, dan mengkomunikasikan
Loading...
 Untuk menerapkan pembelajaran saintifik guru perlu   memahami   cara mempersiapkan   lingkungan   belajar yang kondusif,  guru perlu mengelola  pembelajaran  dengan efektif,  guru mampu  memberikan kesempatan  kepada  anak untuk  berinteraksi dengan
lingkungannya, guru perlu mengenali kecepatan belajar anak dan   menghargai  mereka   sebagai   individu  yang   mampu   belajar mandiri.    Apabila konsep    pembelajaran    tersebut benar-benar diterapkan    pada    anak usia    dini    maka  anak    akan    memiliki kemampuan  untuk 
berkomunikasi, berkolaborasi,  berfikir  kritis, dan bertindak  kreatif.  Maka, Indonesia  akan  memiliki generasi   yang bukan  hanya 
pintar  menghafalkan,  namun juga  memiliki  generasi yang   mampu  
menciptakan   hal-hal   baru, baik   dalam   bidang pendidikan, sosial politik, budaya,teknologi, seni, dsb.nya. Sehingga Indonesia Emas 2045 dapat tercapai secara optimal.
Loading...
4